TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas terjatuh ke level terendah dalam sebulan terakhir akibat membaiknya pasar saham dan dolar AS menjelang pertemuan Federal Reserves serta Bank of Japan pada minggu ini.
Pada perdagangan Senin 25 Juli 2016 pukul 08:21 WIB harga emas Gold Spot turun 7,11 poin atau 0,54% menuju US$1.315,62 per troy ounce. Angka ini merupakan level terendah dalam sebulan terakhir.
Reli emas tahun ini telah terpangkas akibat membaiknya dolar dan rebound pasar ekuitas, sehingga permintaan logam mulia berkurang. Pada penutupan perdagangan Jumat 22 Juli 2016, indeks Standard & Poor’s 500 menguat 0,46% atau 9,86 poin ke 2.175,03 atau level tertinggi sepanjang masa.
Namun indeks dolar menguat 0,71 poin atau 0,07% menuju 97,536 pada Senin 25 Juli 2016 pukul 08:11 WIB. Indeks stabil di level 97 dalam empat perdagangan sebelumnya.
Hal tersebut menunjukkan membaiknya kekuatan perekonomian Paman Sam. Di sisi lain, pertemuan Federal Reserve pada Selasa-Rabu, 26-27 Juli 2016, menunjukkan adanya probabilitas sebesar 10% perihal kenaikan suku bunga.
Adapun pertemuan BOJ pada 28-29 Juli 2016 dipercaya bakal meningkatkan stimulus, meskipun urung melaksanakan strategi helicopter money. BOJ diperkirakan akan menyalurkan dana stimulus sebesar 20 triliun yen atau US$187 miliar.
Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menuturkan dalam sepekan ini harga emas diprediksi bergerak di rentang US$1.280-US$1.305 per troy ounce.
ANTARA