TEMPO.CO, Jakarta - Jangan mengira Deoxyribonucleic acid atau DNA kita tak bisa rusak akibat makanan. DNA merupakan zat yang menyimpan segala informasi biologis yang unik dari setiap makhluk hidup. Karena itu, hindari atau kurangi makanan yang mengandung phytochemicals. Sebab, sekali saja phytochemicals seperti psoralen menjadi aktif, zat itu akan menyasar DNA untuk dirusak.
Sebut saja seledri, yang bisa menghasilkan racun alami bernama furocoumarins. Psoralen adalah sejenis racun yang digunakan seledri untuk memerangi serangga yang ingin melahap tanaman tersebut. Semakin sering gangguan serangga datang, semakin banyak pula produksi psoralen.
Untuk menghindari terlalu banyak zat phytochemicals perusak DNA, pastikan Anda menghindari makanan berikut atau jangan mengkonsumsinya terlalu sering.
1. Mentimun yang terlalu pahit
Cucurbitacins yang ada dalam mentimun merupakan racun alami yang bisa merusak DNA. Rasanya sangat pahit. Jadi, bila Anda memakan mentimun yang terlalu pahit, lebih baik singkirkan saja daripada merusak DNA.
2. Kale, taoge, dan kembang kol dalam jumlah banyak
Lebih baik mengkonsumsi jenis sayuran tersebut dalam keadaan matang. Sebab, kandungan isothiocyanate yang dapat merusak DNA akan mati setelah proses pemanasan. Selain isothiocyanate, hindari menyantap ketiga sayuran ini dalam keadaan mentah karena mengandung phytochemicals di dalamnya.
3. Kacang tanah
Mycotoxin adalah zat kimia alami yang dihasilkan oleh jamur yang mengkontaminasi salah satu sumber makanan. Adapun jamur Aspergillus flavus menghasilkan aflatoxin atau toksin yang bersifat karsinogenik. Selain bisa menyebabkan kanker, liver, dan gangguan kelahiran, zat karsinogenik bisa merusak DNA secara langsung. Aflatoxin terdapat dalam kacang tanah.
4. Jus dan cuka apel
Kedua minuman itu mengandung patulin yang bisa merusak DNA, kecuali cuka apel yang mengandung alkohol. Bila ingin minum sari apel, lebih baik jus tersebut difermentasikan dulu sehingga mengandung alkohol dan merusak patulin.
5. Buah kering
Ochratoxin A adalah jenis lain mycotoxin yang dihasilkan oleh mikroba yang juga merusak DNA. Zat ini biasanya tertelan lewat makanan yang terkontaminasi, seperti buah kering atau bulir gandum yang disimpan dengan tidak benar. Ochratoxin A juga banyak ditemukan pada produk susu anak serta makanan bayi dari gandum atau apel.
FOXNEWS | PIPIT
Berita lainnya:
5 Manfaat Bermain Pokemon GO
Hormati Rekan Kerja Anda, Begini Caranya
10 Penyebab Stroke yang Harus Dihindari