TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golongan Karya, Setya Novanto, membuka Rapat Pimpinan Nasional 2016 Partai Golkar hari ini. Dalam pidato politiknya, Setya mengatakan partainya bakal mengusung kembali Joko Widodo dalam pemilihan presiden pada 2019 depan.
Rekomendasi Musyawarah Nasional Luar Biasa, kata Setya, memintanya untuk membangun komunikasi politik dengan Presiden Jokowi. "Maka saya harap rapimnas sudah dapat mengambil keputusan untuk mendukung pencalonan Pak Jokowi di 2019," kata Setya di Jakarta Conventions Center, Rabu 27 Juli 2016.
Pernyataan Setya Novanto mendapat seruan meriah dan gegap gempita dari peserta rapimnas yang terdiri dari kepengurusan di tingkat pusat dan daerah. "Setuju!" kata ratusan peserta bergemuruh ketika Setya menanyakan kesimpulan yang dilontarkan.
Menurut Setya, partai berlambang pohon beringin ini bakal menghadapi tantangan politik dengan adanya pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden dan legislatif secara serentak. "Politik kebangsaan akan jadi garis politik partai Golkar," kata dia.
Setya mengatakan kondisi saat ini akan mengubah cara sosialisasi politik Golkar pada tingkat daerah. Setya berharap rapimnas ini bakal menentukan strategi pemenangan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden secara terpadu di 2019. "Ini akan mempengaruhi pemilih," kata dia.
Ini adalah Rapimnas Partai Golkar pertama setelah rekonsiliasi melalui Munaslub Golkar. "Kami adakan lebih awal karena banyak agenda yang strategis yang perlu disikapi," kata Setya.
Ketua Pelaksana Rapimnas Yorrys Raweyai menuturkan rapimnas ini dihadiri seluruh kepengurusan partai Golkar dari tingkat pusat hingga daerah. "Sehingga segala keputusan dari rapimnas ini dapat dijalankan," kata dia.
ARKHELAUS W.