TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan Iran berminat belajar tentang pembiayaan dan perencanaan perumahan dari Indonesia.
"Iran telah bekerja sama terkait dengan irigasi dengan Indonesia,” kata Basuki setelah menghadiri sesi diskusi dengan topik Financing And Investing in Urban Public Service: The Key to Inclusive Cities pada acara konferensi perkotaan atau Preparatory Committee (Prepcom) III United Nation (UN) Habitat di lantai III Hall Exhibition Grand City, Surabaya, Selasa, 26 Juli 2016.
Menurut dia, cerita sukses dari Indonesia yang bisa dipresentasikan dalam forum tersebut adalah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Di Indonesia, ucap Basuki, peraturan tentang pembiayaan rumah sudah baik dengan adanya pembayaran uang muka dan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN).
Dalam New Urban Agenda, UN Habitat telah menyiapkan standar terkait dengan permukiman yang dikatakan layak untuk ditinggali. Basuki menyebutnya dengan rumah untuk semua. Dia sepakat dengan standar yang menekankan, antara lain, pada ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya.
Basuki berujar, setiap kota di Indonesia punya karakter berbeda. Basuki mencontohkan rumah khas Batak di daerah suku Batak. Menurut dia, rumah sebagai hak rakyat itu penting. Hal itu, tutur dia, menjadi wacana perencanaan permukiman perkotaan ke depan. “Karakter itu juga sesuai dengan yang ditekankan Presiden Joko Widodo,” ucapnya.
Adapun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku bangga karena Kota Surabaya diberi kesempatan menjadi tuan rumah Prepcom III. Bahkan ia berharap hasil dari konferensi itu bisa diadaptasi negara-negara di seluruh dunia untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik ke depan. “Kami berharap Anda semua bisa datang kembali ke Surabaya untuk tur, bisnis, atau investasi,” katanya.
Menurut Risma, Pemerintah Kota Surabaya membuka koordinasi dengan berbagai negara di dunia. Sebab, Surabaya memiliki berbagai keunggulan yang mendorongnya menjadi kota yang berkembang dan layak huni. “Kota Surabaya adalah kota yang seakan tidak pernah tidur,” tuturnya.
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH | M. SYARRAFAH