Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan Hari Hepatitis Dunia, Pasien Masih Berjuang  

image-gnews
obat untuk pengobatan Anti Retroviral (ARV) pada Koinfeksi HIV-Hepatitis C, Zidovudine Lamivudine dan Neviral Nevirapine. TEMPO/Subekti
obat untuk pengobatan Anti Retroviral (ARV) pada Koinfeksi HIV-Hepatitis C, Zidovudine Lamivudine dan Neviral Nevirapine. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.COBandung - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menjadikan 28 Juli sebagai Hari Hepatitis Dunia sejak 2010. Di Indonesia, sebagian pasiennya perlu berjuang bersama lembaga swadaya masyarakat untuk mendapatkan obat murah hepatitis C. Mereka membuat petisi hingga mengusahakan impor obat generik murah dari India.

Setahun lalu, salah satu pasien hepatitis C di Indonesia, Ayu Oktariani, membuat petisi dan menghimpun dukungan hingga 3.000 orang lebih agar pemerintah menyediakan obat hepatitis C generik jenis Sofosbuvir yang harganya lebih murah. Selain membuat petisi, Ayu dan kawan-kawan menggelar aksi damai bersama aktivis Koalisi Obat Murah sampai berhasil mendorong keluarnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Hepatitis Virus.

Aturan itu membuka peluang obat hepatitis C masuk Jaminan Kesehatan Nasional. Namun, sayangnya, jenis obat dengan zat aktif Sofosbuvir yang diharapkan punya efek samping ringan itu hingga kini masih beredar terbatas. “Di RS Cipto Mangunkusumo dan jaringan dokter di daerah harus dengan resep dokter,” kata Ayu kepada Tempo, beberapa waktu lalu.

Pada 2015, Ayu dan tiga orang pasien hepatitis C mengusahakan sendiri pembelian obat Sofosbuvir generik di India untuk pengobatan perdananya. Dia sendiri tahu terinfeksi virus ini pada 2009. Ayu perlu menyiapkan dana sekitar Rp 20 juta untuk pengobatan selama enam bulan dengan obat tersebut. “Sekarang sudah sembuh selama pengobatan Juli 2015 hingga Januari 2016,” ujar Ayu.

Obat itu bisa dibeli Ayu dari organisasi terkait HIV/AIDS di India dengan syarat ketat, seperti membawa resep dokter dan berkas kesehatan. Di Amerika Serikat, obat itu sudah diizinkan beredar sejak 2013. Harga obat patennya US$ 1.000 atau sekitar Rp 13 juta per butir. India yang memproduksi versi generik obat itu menjual seharga US$ 5-10 per butir.

Pasien lain dari Bandung, Tanto, mengatakan obat generik semacam itu dibutuhkan karena biaya pengobatan dan pemeriksaan di laboratorium bisa mencapai Rp 20 juta lebih. Ia sendiri belum sembuh setelah didiagnosis mengidap hepatitis C pada 2000 karena baru memulai pengobatan pada 2010-2011.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama proses pengobatan itu, tubuh Tanto mudah lelah setelah bekerja keras. Ketika ingin beralih menjajal obat generik Sofosbuvir dari India, dokter yang merawat Tanto sempat menyarankan dia belum perlu ikut terapi obat, padahal penyakitnya diduga telah mengarah ke kanker sirosis. “Setelah periksa ke rumah sakit di Jakarta, baru boleh ikut terapi,” katanya.

Organisasi pendamping orang dengan HIV/ AIDS di Bandung, Rumah Cemara, bersama organisasi sejenis dari beberapa kota, saat ini menginginkan Sofosbuvir bisa ditanggung program Jaminan Kesehatan Nasional. Jumlah pengidap virus hepatitis C di Indonesia diperkirakan sudah mencapai dua juta orang lebih.

Humas Rumah Cemara Indra Simorangkir mengatakan obat itu baru-baru ini telah memiliki izin edar dari BPOM. “Mekanismenya diserahkan kepada Kementerian Kesehatan, baik untuk pengobatan, peredaran, maupun produksinya, mengingat jutaan penduduk Indonesia mengidap hepatitis C dan memiliki harapan kesembuhan sejak diproduksinya Sofosbuvir generik,” katanya.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

7 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Tahun Baru 2024 di Gaza, Warga Palestina: Kami Ingin Hidup Seperti Manusia Lainnya

1 Januari 2024

Warga Palestina beraktivitas di sekitar tenda pengungsian di Rafah, Jalur Gaza, 30 Desember 2023. Tenda-tenda di Rafah ditinggali ratusan ribu warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel di tengah konflik antara Israel dan Hamas. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Tahun Baru 2024 di Gaza, Warga Palestina: Kami Ingin Hidup Seperti Manusia Lainnya

Gaza memulai tahun baru 2024 dengan serangan Israel semalam yang menewaskan sedikitnya dua lusin orang


Blokir Dua Bandara Tersibuk Amerika Serikat, Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap

28 Desember 2023

Demonstran pro-Palestina memblokir lalu lintas di jalan menuju bandara John F Kennedy (JFK), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, di New York City, AS, 27 Desember 2023. Reuters
Blokir Dua Bandara Tersibuk Amerika Serikat, Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap

Pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir lalu lintas di sekitar dua bandara Los Angeles dan Neww York, bandara tersibuk di Amerika Serikat


Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

16 Desember 2023

Ilustrasi sabu. Reuters
Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

Ketiga kalinya Ammar Zoni kembali lagi terciduk mengonsumsi narkoba jenis sabu. Ini bahaya mengonsumsinya bagi kesehatan.


UNICEF: Serangan Israel di Gaza Membunuh dan Melukai Lebih dari 400 Anak Palestina Setiap Hari

25 Oktober 2023

Pekerja penyelamat membawa jenazah seorang anak yang ditemukan dari bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 16 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
UNICEF: Serangan Israel di Gaza Membunuh dan Melukai Lebih dari 400 Anak Palestina Setiap Hari

UNICEF mengatakan 2.360 anak-anak tewas, dan 5.364 lainnya terluka menyusul pemboman Israel di Gaza


Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

4 Oktober 2023

Ilustrasi Liver. Shutterstock
Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

Sejumlah penelitian membuktikan kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya hati tidak mampu lagi menyaring racun.


Memahami Gagal Hati, Penyakit yang Merenggut Nyawa Steve Harwell

5 September 2023

Steve Harwell. Wikipedia/Flickr-Eva Rinaldi
Memahami Gagal Hati, Penyakit yang Merenggut Nyawa Steve Harwell

Penyanyi Steve Harwell meninggal karena gagal hati akut. Berikut penjelasan lebih jauh tentang penyakit yang menghilangkan fungsi liver ini.


Cara Mencegah Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak

31 Juli 2023

Ilustrasi Virus Hepatitis. shutterstock.com
Cara Mencegah Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak

Pemerintah melakukan berbagai langkah penanggulangan untuk mengurangi risiko penularan hepatitis B dari ibu ke anak. Berikut caranya.


Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya

30 Juli 2023

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya

Di Indonesia, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, kebanyakan kasus hepatitis B ditularkan dari ibu ke anak.


Lengkap, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C

29 Juli 2023

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Lengkap, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C

Hepatitis A, umumnya bergejala khas akan tetapi dapat sembuh sendiri dengan penanganan yang tepat. Bagaimana dengan hepatitis B, dan hepatitis C?