TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu artis yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, Gading Marten, mengaku tak masalah dengan keputusan Ahok maju melalui jalur partai politik. Sebelumnya, Ahok sempat memilih untuk maju dalam pilgub DKI 2017 melalui jalur independen bersama relawannya, Teman Ahok.
"Maju terus pantang mundur! Saya secara pribadi memang mendukung Pak Ahok. Jadi, kendaraan apa pun yang digunakan Pak Ahok untuk berada di DKI 1, saya tetap mendukung beliau," ujar putra dari artis kawakan Roy Marten itu kepada Tempo, Kamis, 28 Juli 2016.
Saat disinggung mengenai inkonsistensi Ahok dalam pencalonannya tersebut, Gading mengatakan bahwa ia lebih menyoroti kinerja Ahok yang selama ini dinilainya sangat baik. "Beliau bersikeras mau duduk di DKI 1 karena dia tahu dia kerja benar. Jakarta memang butuh orang yang keras. Jalur parpol hanya untuk memudahkan Pak Ahok dalam pilkada," katanya.
Pada Maret lalu, Ahok memutuskan maju dalam pilgub DKI 2017 melalui jalur independen bersama Teman Ahok melalui pengumpulan 1 juta kartu tanda penduduk. Ahok pun memilih Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono sebagai pasangannya. Belakangan, Ahok meralat keputusannya itu. Tadi malam, Ahok memutuskan untuk maju lewat partai politik.
Ahok mengumumkan majunya ia lewat partai politik dalam acara halalbihalal Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta Selatan. Dalam acara itu, beberapa petinggi partai yang mendukung Ahok hadir, seperti Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai, Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Muhammad "Ongen" Sangaji, dan Ketua Fraksi Partai NasDem Victor Bungtilu Laiskodat.
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya, Habiburokhman, menilai inkonsistensi Ahok tersebut dapat memperburuk citra politikus. Seharusnya, kata dia, politikus tidak mencla-mencle. "Maret putuskan independen dengan Heru, Juni umumkan sudah terkumpul 1 juta KTP, Juli malah umumkan maju lewat jalur parpol," tuturnya.
Habiburokhman menilai, Teman Ahok juga tidak konsisten. Dia menyinggung istilah yang dilontarkan Teman Ahok soal pencalonan lewat independen seperti naik bus dan pencalonan lewat partai politik seperti naik mobil mewah. Saat itu, Teman Ahok dengan bangga menyatakan lebih baik naik bus. "Sekarang, mereka berlagak lupa dengan pernyataan mereka sendiri."
ANGELINA ANJAR SAWITRI