TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Tri Kasih Lembong optimistis perombakan (reshuffle) kabinet jilid II bisa meningkatkan realisasi investasi pada semester kedua tahun ini. Reshuffle kabinet yang diumumkan Presiden Joko Widodo pada Rabu lalu mempunyai dampak positif terhadap kepercayaan investor.
"Saya melihat, reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden kemarin merupakan langkah yang sangat dahsyat," tuturnya dalam konferensi persnya di Gedung BKPM, Jakarta, Jumat, 29 Juli 2016. "Sejauh ini, respons investor dan pasar sangat-sangat-sangat positif. Menurut saya, ini membantu meningkatkan sentimen investor."
Thomas menambahkan, realisasi investasi pada semester II mendatang juga akan dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan baru yang keluar setelah reshuffle. "Kami juga akan memantau keberhasilan program tax amnesty," katanya. Selain itu, BKPM akan gencar mempromosikan serta rajin memfasilitasi kegiatan investasi.
BKPM mencatat, realisasi investasi pada triwulan II 2016 meningkat 12,3 persen dibanding triwulan II 2015. Pada April-Juni ini, realisasi investasi mencapai Rp 151,6 triliun. Sementara itu, pada April-Juni 2015, realisasi investasi hanya sekitar Rp 135,1 triliun.
Dengan capaian tersebut, realisasi investasi pada semester I ini telah mencapai Rp 298,1 triliun atau naik 14,8 persen dibandingkan semester I 2015. Pencapaian itu menunjukkan realisasi investasi telah mencapai 50,1 persen dari target realisasi investasi tahun ini, yakni Rp 594,8 triliun.
Thomas menyambut positif capaian tersebut di tengah banyaknya tantangan global, seperti Brexit yang dapat berdampak negatif terhadap kepercayaan investor. "Ini capaian yang menggembirakan. Kami optimistis (target 2016) akan tercapai."
ANGELINA ANJAR SAWITRI