TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Tanri Abeng, mengatakan Pertamina telah siap menjadi holding BUMN minyak dan gas (migas). Pertamina tinggal menunggu dikeluarkannya peraturan pemerintah yang mengatur holding company.
“Kami sudah siap, tapi kan kami tidak bisa melangkah sebelum payungnya dikeluarkan,” kata Tanri saat ditemui dalam acara Pertamina Days di Mal Kota Kasablanka, Jumat, 29 Juli 2016. “Sesudah itu, kita langsung mengambil langkah-langkah.”
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah pengelompokan aset masing-masing sektor. Tanri memperkirakan PP yang dimaksud sedang dalam proses menuju pengesahan. “Kalau belum sampai ke Istana, mungkin sudah dalam perjalanan,” katanya.
Baca Juga: Holding Energi, PGN Akses Langsung ke Sumber Gas
Tanri menambahkan, PP tersebut sudah lama dibahas dan memberi kebaikan untuk negara. Tanri, yang pernah menjadi Menteri BUMN pada era Presiden Soeharto dan Habibie ini, mengapresiasi langkah Menteri BUMN saat ini, Rini Soemarno, yang berfokus pada sistem holding company. “Menteri Rini saya kira paling fokus pada proses holdingisasi yang sudah saya canangkan tahun 1999.”
Tanri menyebut baru kali ini implementasi holding company dilaksanakan. “Jadi energi, pertambangan, kemudian infrastruktur itu jalan. Jadi, saya senang lah,” kata Tanri.
Simak: Sri Mulyani Minta Aparat Pajak Siap Kejar Target Ambisius
Apabila holding company BUMN Migas jadi diberlakukan, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan menjadi anak perusahaan Pertamina. Untuk itu, Rini meminta PGN membeli saham anak perusahaan Pertamina yang juga bergerak di bidang gas, Pertamina Gas.
ARDITO RAMADHAN