TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan polisi Eropa melacak dan menangkap 14 orang yang masuk daftar paling dicari kemarin, 29 Juli 2016. Nama-nama mereka yang dicari itu telah diluncurkan enam bulan lalu.
“Dalam setidaknya delapan dari penangkapan ini, platform online memainkan peran langsung dalam menemukan buronan," kata kantor polisi Eropa, Europol, dalam sebuah pernyataan.
Pasukan polisi dari seluruh Uni Eropa datang bersama-sama untuk meluncurkan www.eumostwanted.eu setelah munculnya kritik atas kurangnya koordinasi dalam serangan militer di Paris, November lalu. Peristiwa ini menewaskan 130 orang.
Sebanyak 14 orang yang paling dicari Europol kini berada di balik jeruji, termasuk pria kelahiran Belgia, Salah Abdeslam. Dia adalah tersangka utama dalam serangan di Paris. Ada pula Ibrahim Abrini, saudara Mohamed Abrini, yang terlibat dalam kedua serangan Paris dan pengeboman di Brussels, Maret lalu.
Pada Februari lalu di Rumania, "guru yoga dan mentor spiritual" Gregorian Bivolaru, 64 tahun, ditangkap di sebuah toko buku di Paris setelah bertahun-tahun lari. AFP melaporkan pada Juni lalu bahwa pengadilan Prancis telah memerintahkan dia untuk diekstradisi ke Rumania untuk menghadapi tuduhan mengeksploitasi anak-anak dan pornografi anak antara 2002 dan 2004. Bivolaru masuk daftar paling dicari bersama buronan lainnya.
Bos mafia Italia Ernesto Fazzalari, 46 tahun, dicari karena pembunuhan, ditangkap di daerah terpencil di Italia pada akhir bulan lalu. "Banyak dari mereka yang ada dalam daftar tertangkap di negara-negara Eropa yang berbeda," kata petugas pers Europol, Tine Hollevoet AFP. Hal ini menunjukkan manfaat kerja sama tersebut.
Seorang wanita kini ditambahkan ke daftar pencarian orang. Siprus Efi Irodotou, 29 tahun, dicari atas kasus pembunuhan setelah seorang anak 17 tahun meninggal dalam kecelakaan tabrak lari mobil di pulau resor selatan Limassol pada 2007.
CHANNEL NEWS ASIA | REZKI ALVIONITASARI