Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jika Tak Mau Dirisak di Medsos, Remaja Perlu Waspadai Ini  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara komunitas anti-kekerasan Sudah Dong, Fabelyn Baby Walean, meminta remaja berhati-hati menggunakan media sosial. Ia menilai segala sesuatu yang dibagi di Internet akan memberi dampak tidak hanya saat ini tapi juga di masa depan. "Ini yang jarang disadari," ucap Fabelyn dalam acara kampanye 'Think Before You Share' di Jakarta, Ahad, 31 Juli 2016.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan dampak buruk posting-an baru terasa ketika seseorang sedang mencari pekerjaan. "Waktu remaja mungkin dianggap keren, tapi bagi pemberi kerja malah justru menjadi kekurangan," kata Fabelyn.

Oleh sebab itu, ujar dia, penting bagi remaja agar memperhatikan konten yang dibagi, apakah berpotensi menimbulkan kekerasan atau tidak. Di sisi lain, pengguna media sosial diminta menahan diri tidak memberikan komentar negatif.

Head of Economic Growth Initiatives APAC Facebook Clair Deevy mengatakan bagi remaja Internet adalah tempat untuk berbagi apa saja. Kehadiran gerakan Think Before You Share untuk memastikan keamanan para remaja.

Ia memperkirakan ada sekitar 45 juta pengguna Facebook di Indonesia. Namun, Deevy tak mengetahui berapa banyak pengguna yang berada di usia remaja. Kendati demikian, Deevy berharap lewat gerakan Think Before You Share remaja Indonesia bisa menggunakan media sosial untuk hal-hal positif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu anggota komunitas Sudah Dong, Fian Danar, 18 tahun, menilai tidak sedikit remaja yang tanpa sadar telah melakukan perisakan (bullying). Perisakan biasanya dilakukan dalam bentuk candaan. "Memanggil bukan dengan nama sebenarnya atau panggilan akrab termasuk bullying," kata mahasiswa semester I Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu.

Ia yang mengaku pernah menjadi pelaku bullying mengingatkan rekan-rekannya agar bersikap wajar menggunakan media sosial. "Kita juga jangan diam saja kalau ada yang menjadi korban. Harus diingatkan," kata Fian.

ADITYA BUDIMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

1 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

1 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

2 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

4 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

4 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

5 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

7 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

8 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

9 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya