Test Drive Sienta: Akselerasi Malu-malu di Tanjakan  
Reporter: Tempo.co
Editor: Praga Utama TNR
Selasa, 2 Agustus 2016 07:01 WIB
Toyota Sienta di ajang IIMS 2016, Kemayoran. TEMPO/Wawan Priyanto
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ini PT Toyota Astra Motor punya spesies baru di segmen minibus, yakni All New Toyota Sienta. Bisa dibilang, Sienta adalah model lama, tapi baru. Lama lantaran varian ini sudah dipasarkan di Jepang sejak 2003. Namun baru karena tahun ini Sienta dipasarkan di Tanah Air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alih-alih menyebut All New Sienta sebagai multi-purpose vehicle (MPV), atau setidaknya minivan (minibus berpintu geser), Toyota Astra memakai nama kelas multi-active vehicle (MAV). Alasannya, "Sienta diciptakan untuk mendukung aneka aktivitas penggunanya," kata Project Manager of Sienta Toyota Motor Corporation, Hiroki Sunouchi, saat ditemui di Bandung, akhir pekan lalu.

Tempo berkesempatan menjajal All New Toyota Sienta selama 3 hari dengan rute Jakarta-Bandung-Jakarta. Toyota Astra sengaja memilih rute ini agar klaim mereka soal Sienta sebagai mobil yang nyaman untuk segala keperluan bisa diuji. Seperti apa rasanya?

Dibandingkan dengan model Toyota Avanza yang bermain di segmen low MPV, Toyota Sienta terkesan inferior, terutama soal akselerasi. Meski sama-sama memakai mesin 4 silinder 1,5 liter Dual VVT-i, tarikan mesin 2NR-FE milik Sienta kurang bertenaga di putaran rendah. Padahal tenaga yang disemburkan cukup besar, yakni 105,5 tenaga kuda dengan torsi 14,3 kilogram-meter pada putaran 4.200 rotasi per menit. Tenaga Avanza Grand Veloz “cuma” 104 daya kuda dan torsi 12,3 kilogram per meter.

Saat melahap tanjakan, tarikan Sienta terasa berat. Saat jarum indikator RPM pada dashboard menyentuh angka 2.000-3.000, terasa ada penurunan torsi. Tenaga baru terasa besar di putaran 4.000 RPM. Satu yang menarik, di jalan rata dan lurus, Sienta masih melaju dengan stabil saat melesat hingga 135 kilometer per jam. "Setting-an mesinnya dibuat begitu untuk mengejar efisiensi bahan bakar," kata Dealer Technical Support Toyota Astra, Didi Ahadi, menjelaskan soal lag pada tarikan Sienta.

Sistem transmisi otomatis CVT 7 percepatan atau opsi lain, yakni manual 6 percepatan, diklaim memudahkan pengemudi mendapatkan tenaga dan torsi maksimum di putaran rendah. Ada juga fitur sequential yang memungkinkan pengemudi merasakan sensasi manual pada transmisi otomatis. "Fitur ini berguna ketika mobil akan menyalip kendaraan lain. Sensasinya seperti mobil manual," ujar Didi.

PRAGA UTAMA

 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi