Indonesia Belum Kebagian Mesin Blue Power Isuzu  
Reporter: Tempo.co
Editor: Praga Utama TNR
Senin, 8 Agustus 2016 21:51 WIB
autoevolution.com
Iklan
Iklan

TEMPO.COJakarta - Di Bangkok Motor Show tahun lalu, Isuzu menggebrak dunia otomotif dengan memperkenalkan mesin yang disebut sebagai Blue Power. Inovasi ini diklaim akan menghilangkan stigma mesin diesel sebagai mesin yang emisi gas buangnya kotor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mesin Blue Power ini berkapasitas 1,9 liter. Tapi mesin ini lebih unggul dibanding mesin diesel konvensional 2,5 liter. Beberapa kelebihannya antara lain bobot yang lebih ringan 60 kilogram, tenaga dan torsi lebih besar (150 hp dan 35,6 kgm), serta efisiensi bahan bakar yang meningkat 19 persen.

Di Thailand dan beberapa negara lain, mesin ini dipasang pada mobil-mobil seperti pikap 4x4 D-Max, SUV mu-X, dan X Series. Sayangnya, Isuzu Indonesia belum bisa memasarkan mobil-mobil dengan mesin baru ini. "Karena standar emisi kita masih sangat rendah, yakni euro 2," kata Direktur Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia Joen Budiputra, Senin, 8 Agustus 2016.

Mesin Blue Power ini dirancang dengan standar emisi minimal euro 4. "Bahkan bahan bakar solar paling bagus, Pertamina DEX, saja belum bisa," ujarnya. Jika mobil dipaksakan memakai solar berkualitas rendah, kinerja mesin menjadi tak maksimal dan mengurangi keawetannya.

Isuzu, ujar Joen, sempat mengkaji kemungkinan menurunkan spesifikasi Blue Power agar cocok dengan kualitas bahan bakar solar di Indonesia. "Tapi investasinya lebih mahal dan negara lain yang standar BBM dan emisinya setara dengan Indonesia sangat sedikit, jadi tidak menguntungkan."

Alasan lain mesin Blue Power belum masuk Indonesia adalah pemahaman masyarakat tentang kapasitas mesin mobil yang dinilai berbanding lurus dengan harga jual. "Orang masih berpikir mesin kecil harganya murah, padahal mesin Blue Power ini lebih mahal dibanding mesin biasa."

PRAGA UTAMA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi