Audi Terjerat Skandal Emisi  
Reporter: Tempo.co
Editor: Fery Firmansyah
Senin, 8 Agustus 2016 13:03 WIB
Audi Q7 (Dok Audi)
Iklan
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kasus manipulasi standar emisi oleh produsen mobil terus berlanjut. Setelah Volkswagen (VW), kini giliran anak usahanya, Audi, yang terjerat kasus serupa. Media Jerman, Bild am Sonntag, melaporkan, Otoritas Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menemukan bukti-bukti yang dapat menyeret Audi ke ranah hukum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukti-bukti tersebut adalah tiga software alias perangkat lunak yang ditanamkan pada mesin diesel 3.000 cc buatan Audi. Software tersebut memungkinkan perangkat turbocharger menonaktifkan sistem pengendali emisi bahan bakar selama 22 menit. Hal ini mengundang kecurigaan lantaran biasanya pengujian standar emisi kendaraan oleh pemerintah berlangsung selama 20 menit. Audi pun diduga memasang software tersebut untuk mengakali hasil uji emisi.

Baca juga:  Test Drive Sienta: Menantang Dominasi Honda Freed Inilah MPV-Crossover Mitsubishi yang Akan Tampil di GIIAS   All New Calya Tampil Perdana di GIIAS 2016

Audi diketahui memasang peranti lunak itu pada beberapa model terlaris, yakni sport utility vehicle Audi Q7 serta Porsche Cayenne dan VW Touareg. Mesin-mesin Cayenne dan Touareg ternyata dibuat pabrik VW-Audi di Bratislava, Slovakia. Atas temuan ini, manajemen Audi bakal dipanggil EPA pada 10 Agustus 2016. Namun perwakilan Audi tidak memberi komentar saat dimintai tanggapan mengenai masalah ini. 

Kasus tersebut menambah panjang daftar masalah yang dihadapi grup usaha VW. Berawal dari notice of violation (NOV) yang dikeluarkan EPA pada September 2015, VW dipaksa menarik varian Jetta, Jetta Sportwagen, Beetle, Beetle Convertible, Audi A3, Golf, Golf Sportwagen, dan Passat karena kadar emisi mesinnya sudah dimanipulasi. 

VW diketahui memasangi mesin mobil buatan 2009-2015 itu dengan software bernama Electronic Control Module (ECM), yang menutupi emisi nitrogen oksida agar terlihat 40 kali lipat lebih rendah. Kasus ini pun bergulir hingga Eropa.

FERY FIRMANSYAH | AUTONEWS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi