Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bocah-Bocah Ini Belajar dan Bermain di Lingkungan Alam

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Sejumlah siswa bermain pada waktu istirahat di sekolah Sanggar Anak Alam (SALAM), Nitiprayan, Yogyakarta, Senin (23/7). ANTARA/Sigid Kurniawan
Sejumlah siswa bermain pada waktu istirahat di sekolah Sanggar Anak Alam (SALAM), Nitiprayan, Yogyakarta, Senin (23/7). ANTARA/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sinar matahari menyengat, tapi sekelompok bocah dengan riang menyeberang pematang sawah menuju bangunan berhiaskan lukisan dinding (mural) di tengah sawah. Mereka tak berseragam sekolah, dan jauh dari heboh tentang sekolah sehari penuh gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru dilantik Muhadjir Effendy.

Semua gembira bermain prosotan, tali temali, dan berlarian di halaman. Aisyah, satu di antara bocah yang menikmati kesejukan alam. Ia memanjat pohon talok rimbun yang membuat teduh bangunan Sanggar Anak Alam. Bocah lainnya, Langit melihat benih bayam merah yang baru ia tanam sepekan yang lalu.”Besok mau dipilih benihnya,” kata Langit, Rabu, 10 Agustus 2016.

Bangunan di tengah sawah yang menempati luas lahan 1000 meter persegi itu adalah Sanggar Anak Alam atau biasa dikenal dengan SALAM. Sekolah alternatif itu berada di Desa Nitiprayan, Kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatannya lebih banyak diisi dengan kegiatan bermain.

Ada tiga tempat di sana untuk belajar menulis, membaca, menghitung, menggambar, bernyanyi, menari, dan tentu saja bermain. Bocah-bocah diberi “kemerdekaan” untuk memilih apa yang mereka suka. Misalnya berpetualang, menjahit, fotografi, memasak.

Bangunan Salam berbentuk panggung yang banyak memakai kayu dan bambu. Sekolah ini diperuntukkan bagi anak usia pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama. Total siswanya sebanyak 152 dengan 33 orang guru.

Mereka langsung berinteraksi dengan alam. Bocah biasa bermain berkubang dengan lumpur dan berkebun. Anak-anak itu juga sepakat  menjaga lingkungan, saling membantu dan bekerja sama. Misalnya saling memberitahu ketika ada tanaman yang rusak karena diinjak. “Pendidikan kami berbasis pada kebutuhan anak. Mengajarkan mereka punya sikap dan kritis dengan cara menyenangkan,” kata penggagas Sanggar Anak Alam, Sri Wahyaningsih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Wahya, panggilan akrab Sri Wahyaningsih, Sanggar Anak Alam di Yogyakarta mulai berdiri sejak 2000. Sebelumnya, sekolah alternatif ini dia dirikan di Lawen, Banjarnegara pada 1988. Dia memberikan buku gratis dan mengajari anak-anak Lawen belajar membaca.

Wahya mendirikan sekolah alternatif itu karena frustasi dengan sekolah formal yang tidak menyentuh kebutuhan dasar anak dan lingkungan sekitarnya. “Pendidikan menjadi tidak aplikatif dan hanya sekadar hafalan,” kata dia.

Sanggar Anak Alam bisa bertahan tanpa bantuan pendanaan dari pemerintah maupun penyandang dana. Mereka mengandalkan biaya operasional untuk membayar guru dari uang SPP sebesar Rp 400 ribu. Selain itu, mereka memproduksi makanan organik, shampo dan sabun ramah lingkungan yang dijual di sekitar kampung itu.

Sekolah ini banyak diminati oleh orang tua dari kalangan seniman, dosen, dan dokter. Satu di antaranya adalah perupa Ugo Untoro yang menitipkan anaknya untuk belajar dan bermain di Sanggar Anak Alam.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

2 hari lalu

Tangkapan layar-Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof. Ganefri dalam sosialisasi SNBP yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

6 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

6 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

6 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

8 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

16 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Universitas Deakin asal Australia dan Universitas Lancaster dari Inggris Buka Kampus di Bandung

20 hari lalu

Mahasiswa Deakin University, Australia mengikuti kelas budaya dan Bahasa Indonesia di UII selama sepekan. uii.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Universitas Deakin asal Australia dan Universitas Lancaster dari Inggris Buka Kampus di Bandung

Universitas Deakin asal Australia dan Universitas Lancaster dari Inggris membuka kampus luar negeri pertamanya di Bandung


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

20 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Groundbreaking Keenam IKN untuk Proyek Pendidikan, JIS Masuk Pertama

21 hari lalu

Presiden Jokowi pada acara groundbreaking Nusantara Intercultural School (NIS) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Rabu (01/11/2023). (Foto: BPMI Setpres)
Groundbreaking Keenam IKN untuk Proyek Pendidikan, JIS Masuk Pertama

Otorita IKN mengungkapkan groundbreaking keenam di Ibu Kota Nusantara IKN pada Mei tahun ini ditargetkan untuk proyek pendidikan