TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Pemain tunggal putra terbaik Indonesia, Tommy Sugiarto, melewati pertandingan pertamanya di Olimpiade ke-31 dengan kemenangan mudah 21-14, 21-10 melawan pemain AS, Shu Howard, di Rio de Janeiro, Brasil, Jumat, 12 Agustus 2016.
Tommy Sugiarto menempati Grup J bersama Howard dan Osleni Guerrero dari Kuba. Putra mantan juara dunia bulu tangkis Icuk Sugiarto ini ditempatkan sebagai unggulan ketujuh dalam Olimpiade 2016.
Pertemuan Tommy, peringkat kesembilan dunia, dengan pemain AS peringkat ke-67 ini merupakan yang pertama kali. Tommy hanya perlu waktu 36 menit untuk mengakhiri perlawanan Howard.
Dalam pertandingan berikutnya, Minggu, 14 Agustus 2016, Tommy menghadapi Osleni Guerrero, peringkat ke-56 dunia asal Kuba. Kalau Tommy menang melawan pemain Kuba ini, ia lolos ke babak 16 besar.
Dalam babak perdelapan final ini, ia bakal menghadapi pemenang Grup I, yang ditempati Rajiv Ouseph (Inggris), Sho Sasaki (Jepang), dan Petr Koukal (Republik Cek).
Tommy tidak difavoritkan meraih emas dalam Olimpiade 2016. Namun tak berarti tunggal putra terbaik Indonesia ini tidak berpeluang, karena dalam olahraga permainan ini segala kemungkinan dapat terjadi. Banyak hal yang berpengaruh pada kemenangan pemain.
Kontingen Indonesia sangat berharap memetik medali emas dalam Olimpiade kali ini melalui cabang olahraga bulu tangkis. Dua nomor yang difavoritkan adalah ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan serta ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Indonesia pertama kali merebut medali emas Olimpiade melalui cabang olahraga bulu tangkis pada 1992 (Alan Budi Kusuma dan Susi Susanti). Sejak itu, bulu tangkis menjadi penyumbang emas tetap bagi kontingen Indonesia. Tradisi meraih emas itu berakhir pada Olimpiade London 2012.
BWF.COM | AGUS BAHARUDIN