Di GIIAS 2016 Juga Digelar Konferensi Otomotif Internasional
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan Adiwijaya
Jumat, 12 Agustus 2016 18:27 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) melihat Pameran otomotif berskala internasional, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di Indonesia Convention and Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, 11 Agustus 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menggelar Indonesia International Automotive Conference (IIAC). Konferensi otomotif yang sudah diselenggarakan untuk ke-11 kalinya, kali ini membahas solusi untuk industri otomotif saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konferensi otomotif berskala internasional ini digelar bersamaan dengan perhelatan akbar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 ini di BSD City, Tangerang. Konferensi ini menghadirkan asosiasi industri otomotif global antara lain Japan Manufacturer Assosiation (JAMA), Korea Automobile Manufacturer Association (KAMA), serta Asosiasi Mobil Malaysia (AAM).

IIAC mempertemukan pemangku kepentingan dari pemerintah dan juga industri otomotif. “Tujuannya menyamakan visi dan langkah yang harus dijalankan untuk terus memberikan dorongan bagi perkembangan industri otomotif lainnya,” ujar Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi dalam keterangan tertulis  Jumat, 12 Agustus 2016.

Baca: Mau Lihat Pameran Mobil GIIAS 2016, Ini Harga Tiketnya Yohannes  menuturkan, industri otomotif menjadi salah satu penyumbang produk donestik bruto (PDB) nasional. Industri otomotif juga elemen penting yang menggerakkan roda perekonomian Indonesia dengan menyumbang  1,4 juta pekerja Indonesia.

Sejak 2014, produksi dan penjualan mobil lokal di Indonesia mengalami penurunan. Yohannes menyebut, penurunan volume penjualan dan produksi mobil lokal ini dapat memberikan dampak negatif terhadap pembangunan industri komponen.

Simak: Ekspor Mobil Ditargetkan Naik 10 Persen

Perencanaan industri otomotif pun telah disusun dengan tujuan mendorong jumlah produksi mobil hingga 2,5 juta unit hingga 2020. Target peningkatan produksi tersebut perlu dibarengi dengan target peningkatan investasi yang masuk ke Indonesia. Ia berharap ini bisa memberikan efek domino terhadap industri otomotif dan mendorong perekonomian nasional.

BAGUS PRASETIYO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi