TEMPO.CO, Washington - Biro Investigasi Federal (FBI) dan agen keamanan Amerika Serikat lainnya tengah menginvestigasi peretasan yang menargetkan reporter berita New York Times dan organisasi berita Amerika lainnya. CNN melaporkan, penyelidik sejauh ini menduga intelijen Rusia berada di balik upaya peretasan tersebut.
Seorang petugas mengatakan penyusupan ini sudah terdeteksi sejak beberapa bulan lalu. Serangan ke organisasi berita ini, kata petugas tersebut, bagian dari rentetan peretasan yang juga difokuskan pada Partai Demokrat.
Namun, baik FBI maupun U.S. Secret Service, belum memberikan konfirmasi perihal serangan dan investigasi yang dilakukan. Adapun juru bicara New York Times Eileen Murphy mengatakan pihaknya melakukan pendekatan, termasuk bekerja sama dengan penyelidik dari luar. "Kami tidak akan berkomentar tentang upaya meraih akses yang tidak sah untuk The Times," tuturnya, Rabu, 24 Agustus 2016.
Berita serangan cyber ini terjadi di tengah gelombang serangan serupa yang menargetkan partai politik besar Amerika Serikat menjelang pemilihan presiden pada 8 November. Komite Nasional Demokrat, kampanye calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton, dan komite penggalangan dana kongres partai, semuanya telah terpengaruh.
Salah seorang sumber mengatakan kepada Reuters, peretas juga telah menargetkan sistem komputer dari Partai Republik dan calon presidennya, yaitu Donald Trump.
Media sering menjadi target peretasan untuk mengumpulkan informasi soal kebijakan Amerika atau untuk memata-matai wartawan. Sekelompok peretas yang dikenal sebagai Syrian Electronic Army juga sempat menyerang Times dan media lainnya pada 2013. Tidak hanya itu, peretas dari Cina juga menyusup ke Times di tahun yang sama.
CNN | REUTERS | AHMAD FAIZ