TEMPO.CO, London - Tiga orang bersaudara muslim asal London, Sakina Dharas, 24 tahun, Maryam (19), dan Ali (21), diturunkan dari pesawat yang hendak mengantar mereka menuju Italia. Mereka dituduh anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) lantaran ada beberapa penumpang mengaku melihat teks bahasa Arab di layar telepon mereka dengan kalimat "Segala puji bagi Allah".
Peristiwa itu terjadi saat mereka akan terbang dari Bandara Stansted, London menuju Naples, Italia menggunakan pesawat EasyJet dengan nomor penerbangan EZY3249 pada 17 Agustus pekan lalu. Saat pesawat hendak take-off, seorang kru pesawat meminta mereka turun. Tiga bersaudara ini kemudian diserahkan kepada polisi bersenjata dan agen MI5 yang menginterogasi mereka selama satu jam.
Baca Juga:
"Seorang penumpang mengklaim bahwa kalian bertiga adalah anggota ISIS," ujar Sakina menirukan ucapan agen MI5 kepada saudaranya, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 24 Agustus 2016.
Sakina merasa emosi karena mendapat perlakuan tersebut. Menurut dia, tidak ada hal yang mencurigakan di telepon mereka. "Kami bahkan tidak bicara bahasa Arab. Kami asli India," katanya. Satu-satunya tulisan Arab di dalam telepon genggam mereka, kata Sakina, berasal dari aplikasi Al-Quran. Menurut dia, aplikasi tersebut tidak terbuka selama mereka berada di bandara.
Selama satu jam diinterogasi, Sakina mengaku diminta menjelaskan per halaman detail dari berbagai cap masuk yang ada di paspornya. Dia menunjukkan pula kepada agen MI5 pesan-pesan terbaru di WhatsApp telepon selulernya. Tiga bersaudara ini ditanya soal kehidupan pribadi, alamat rumah, tempat kerja, sejarah media sosial, dan profesi orang tua.
Setelah diinterogasi selama satu jam, Sakina dan adik-adiknya akhirnya kembali diizinkan naik ke pesawat yang penerbangannya terpaksa ditunda.
ALJAZEERA | AHMAD FAIZ