TEMPO.CO, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk telah menyiapkan rencana strategis untuk mengembangkan bisnis rekreasi mulai 2016 hingga 2023. Direktur Independen Pembangunan Jaya Ancol Arif Nugroho mengatakan Perseroan akan mengembangkan kawasan rekreasi baru di lahan reklamasi, yakni Pulau K.
“Pulau K tanggulnya sudah selesai, tinggal diuruk. Lahan 32 hektare untuk tanggul sudah dibangun, izin sudah lengkap. Kalau enggak ada moratorium, urukan seharusnya selesai,” ujar Arif Nugroho di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 25 Agustus 2016.
Perusahaan telah menyiapkan belanja modal Rp 400-500 miliar tahun ini untuk pengembangan rekreasi. Adapun per Juni, capital expenditure yang telah terserap Rp 126 miliar, yang digunakan untuk mengeruk dan membeli lahan. Namun, karena kendala moratorium, pembangunan reklamasi terhambat. “Pertengahan Agustus 2018, semestinya beroperasi. Tapi kan kami mengikuti pemerintah, meski izin sudah lengkap,” tuturnya.
Padahal sejumlah proyek besar telah disiapkan. Kawasan pulau buatan itu akan dibangun area themed park, kompleks apartemen safari, condotel, dan kompleks hotel, style mall center, water ride attractions, serta water front convention hall.
Selain itu, pengembangan akan dilakukan di kawasan Ancol, seperti pengembangan kawasan pantai dengan menghadirkan pantai baru, yaitu Pantai Ancol Lagoon dengan luas 3,5 kilometer. Di sana tersedia berbagai fasilitas rekreasi. Pantai ini dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti jogging track, restoran dan kafe, lapangan bermain anak-anak, plaza aktivitas, serta permainan lain.
Direktur Keuangan Pembangunan Jaya Ancol Daniel Nainggolan mengatakan pengembangan bisnis rekreasi itu dapat meningkatkan pendapatan perseroan sampai dengan 39 persen per tahun dengan pertumbuhan laba bersih sampai 16 persen, dihitung dari 2015. “Sehingga diharapkan pendapatan perseroan mencapai Rp 3,7 triliun dengan laba bersih Rp 1 triliun,” ujar Daniel Nainggolan.
Untuk mengembangkan bisnis tersebut, Perseroan hari ini menerbitkan obligasi tahap I sebanyak-banyaknya Rp 300 miliar rupiah, yang dibagi menjadi dua tenor, yaitu 3 tahun dan 5 tahun. Obligasi ini telah mendapatkan idAA- (double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan ditawarkan dengan rentang kupon 8,1-8,6 persen per 3 tahun serta 8,2-8,7 persen per tahun untuk tenor 5 tahun.
Dari hasil penerbitan obligasi, sekitar 60 persen akan digunakan untuk mengembangkan kegiatan usaha di bidang rekreasi, yaitu pengembangan dan pemeliharaan dunia fantasi, kawasan pantai, Seaworld Ancol, Ocean Dream Samudra, Atlantis Water Adventure, dan Pasar Seni melalui penyertaan modal entitas anak Perseroan, yakni Taman Impian Jaya Ancol. Sedangkan sisanya untuk pengembangan properti oleh perseroan.
DESTRIANITA