TEMPO.CO, Bandung - Produsen tas berlabel Elizabeth di Bandung menghelat perayaan 53 tahun bertajuk “Magical Journey”, 27-28 Agustus 2016. Tas yang utamanya ditujukan untuk wanita tersebut kini dikelola generasi kedua. Usaha yang dirintis sejak 1963 itu hampir bangkrut saat terjadi krisis ekonomi pada 1969.
Pasangan suami-istri Handoko Subali dan Elizabeth Halim merintis pembuatan tas tersebut pada 1963. Bermodal awal Rp 10 ribu, uang pinjaman dari teman itu dipakai untuk membeli sebuah mesin jahit dan sepeda kumbang.
Dibantu tiga pekerja, Elizabeth menggunting bahan sesuai pola, sementara Handoko bertugas memasarkannya dengan sepeda. Tas yang diproduksi perdana berupa travel bag. “Alasannya, siapa saja yang bepergian, pasti membutuhkan tas,” kata Elizabeth Halim dalam keterangan tertulis, 25 Agustus 2016.
Ketika terjadi krisis ekonomi pada 1969, banyak bank tutup dan tak ada jaminan dari pemerintah. Tabungan mereka yang dikumpulkan setara 12,5 kilogram emas saat itu pun lenyap tanpa bekas. Namun, pada 1972, usaha mereka berkembang hingga mendirikan toko dan hunian di tempat bekas garasi bus. Pabrik dengan 30 karyawan itu berdiri di Leuwi Gajah, Cimahi, pada 1987.
Kini, di tangan generasi kedua, mereka ingin menyegarkan target dengan menyasar anak-anak muda lewat sebaran 80 toko se-Indonesia hingga ekspansi ke mancanegara. Transaksi online pun jadi bagian layanan selain garansi barang.
ANWAR SISWADI