TEMPO.CO, Medan - Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Utara Komisaris Besar Nurfalah mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph di Jalan Doktor Mansyur Nomor 75, Padang Bulan, Kota Medan, Minggu pagi, 28 Agustus 2016.
“Tidak ada korban jiwa. Hanya Pastor Alberth Pandiangan yang mengalami luka kena tikam di lengan kiri tangannya, dan sudah mendapat perawatan,” kata Nurfalah saat ditemui Tempo di lokasi kejadian, Minggu siang, 28 Agustus.
Menurut Nurfalah, ledakan diduga dari bom pipa. Selain tidak ada korban jiwa, juga tidak terjadi kerusakan yang berarti di dalam ruang gereja. Daya ledak bom diduga low explosive. “Kami menduga bom itu berdaya ledak rendah,” ujarnya, seraya menjelaskan, pelaku yang disebutnya dengan inisial IAH saat ini sedang dalam pemeriksaan.
Sebelumnya, terungkap dari data kartu tanda penduduk (KTP) yang ditemukan dalam tas ransel pelaku, ia bernama Ivan Armadi Hasugian. Kelahiran Medan, 22 Oktober 1998. Lelaki berusia 18 tahun itu tercatat beralamat di Jalan Setia Budi Gang Sehari Nomor 26, Kota Medan.
Nurfalah menjelaskan, dari dalam tas ransel pelaku juga ditemukan tiga pipa dan rangkaian kabel. Satu di antaranya sudah meledak. Pelaku datang ke gereja dengan membawa tas ransel dan berbaur dengan jemaat lain. Pelaku langsung menghampiri pastor sesaat akan khotbah. Tiba-tiba terdengar suara ledakan dari dalam tas pelaku disusul kepulan asap. “Pelaku berlari mendekati Pastor Pandiangan dan menikam tangan kirinya," katanya.
SAHAT SIMATUPANG