Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kontras: Pencopotan Kapolres Meranti Tak Cukup  

image-gnews
Para petani sagu bergotong royong membuat sekat kanal di perkebunan sagu di Desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Sekat tersebut berfungsi untuk mengatur kadar air gambut agar kebun sagu selalu basah. TEMPO/Riyan Nofitra.
Para petani sagu bergotong royong membuat sekat kanal di perkebunan sagu di Desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Sekat tersebut berfungsi untuk mengatur kadar air gambut agar kebun sagu selalu basah. TEMPO/Riyan Nofitra.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengapresiasi rencana pencopotan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Meranti, Riau, pasca-terjadi rusuh akibat tewasnya tersangka kasus pembunuhan polisi, Apri Adi Pratama, 24 tahun.

"Namun tindakan ini tidaklah cukup. Kematian yang diduga dari tembakan personel polisi, penyiksaan, dan kekacauan yang terjadi haruslah direspons dengan penegakan hukum," kata Haris dalam keterangan persnya, Sabtu, 27 Agustus 2016.

Dalam banyak peristiwa, kata Haris, kasus-kasus brutalitas polisi selesai tanpa adanya penegakan hukum. Dia khawatir, ketidakjelasan penegakan hukum tersebut akan berulang pada kasus di Meranti tersebut. "Kami meminta masyarakat Meranti dari berbagai lapisan untuk menjadi lokomotif penegakan hukum."

Dalam mengawal penegakan hukum atas kasus di Meranti tersebut, Haris mengatakan bahwa masyarakat harus memberikan target. "Paling tidak, dalam waktu 1 x 24 jam sudah harus dilakukan penyidikan atas pembunuhan terhadap warga masyarakat Meranti," katanya.

Apabila batas waktu tidak ditetapkan, Haris khawatir penegakan hukum akan dimanipulasi. Ia pun mengundang para korban dan tokoh masyarakat untuk melaporkan kinerja buruk polisi di Meranti kepada DPR, Komnas HAM, dan Ombudsman Republik Indonesia.

"Kami dari Kontras juga meminta agar Polda Riau atau Polres Meranti untuk tidak melakukan rayuan, ajakan, tekanan atau apa pun bentuknya, kepada korban, keluarga korban ataupun saksi atas peristiwa rusuh di Meranti 2-3 hari lalu. Tindakan ini adalah tindakan yang memalukan," ujar Haris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 25 Agustus 2016, ratusan warga Selatpanjang, Meranti, Riau, menggeruduk kantor Kepolisian Resor Meranti menyusul tewasnya tersangka kasus pembunuhan polisi, Apri Adi Pratama. Warga menuding telah terjadi kesalahan prosedur dalam penangkapan Adi.

Adi sendiri merupakan tersangka pembunuhan salah satu anggota Polres Meranti, Brigadir Adil S. Tambunan, 31 tahun.

Dalam aksi unjuk rasa, warga yang emosi pun melempari Polres Meranti menggunakan batu sehingga mengakibatkan sejumlah kaca kantor pecah. Satu warga dilaporkan tewas dalam kerusuhan itu.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

1 Agustus 2019

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

Tim Polda Sumatera Selatan masih memburu provokator bentrokan warga vs polisi.


Penggeledahan di Dumai, Densus 88 Temukan Buku tentang ISIS

17 Mei 2018

Petugas kepolisian mengamankan empat orang pria yang telah melakukan penyerangan kepada petugas di Markas Polda Riau di Pekanbaru, 15 Mei 2018. Serangan terjadi saat satu unit mobil menerobos masuk pintu gerbang Mapolda Riau, dan seorang berpenutup kepala keluar dari mobil sambil membawa sebilah pedang yang berhasil ditebaskan ke seorang petugas kepolisian. Foto/Istimewa
Penggeledahan di Dumai, Densus 88 Temukan Buku tentang ISIS

Densus 88 juga menangkap delapan orang dalam penggeledahan tersebut.


Penyerangan Polda Riau, Densus 88 Tangkap Delapan Orang di Dumai

17 Mei 2018

Petugas kepolisian berjaga di dekat jenazah pelaku penyerangan yang tergeletak di jalan pintu masuk Polda Riau di Pekanbaru, Riau, 16 Mei 2018. Sebanyak empat pelaku teror tewas setelah dilumpuhkan polisi dengan tembakan. ANTARA/Rony Muharrman
Penyerangan Polda Riau, Densus 88 Tangkap Delapan Orang di Dumai

Delapan orang itu masih dalam pemeriksaan Densus 88.


Begini Kronologi Penyerangan Terduga Teroris di Mapolda Riau

16 Mei 2018

Markas Polda Riau diserang teroris, Rabu, 16 Mei 2018. RIYAN NOFITRA
Begini Kronologi Penyerangan Terduga Teroris di Mapolda Riau

Sekelompok terduga terorisme menyerang Markas Kepolisian Daerah Riau, Rabu, 16 Mei 2018. Begini kronologinya.


Polisi Temukan Kabel di Tubuh Terduga Teroris di Polda Riau

16 Mei 2018

Suasana di lokasi penyerangan di jalan pintu masuk Mapolda Riau di Pekanbaru, Riau, 16 Mei 2018. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Polisi Temukan Kabel di Tubuh Terduga Teroris di Polda Riau

Kepolisian menemukan kabel yang diduga digunakan sebagai kabel peledak di salah satu tubuh terduga teroris di Mapolda Riau, pada Rabu, 16 Mei 2018.


Teror Polda Riau, Satu Terduga Teroris Berhasil Kabur

16 Mei 2018

Markas Polda Riau diserang teroris, Rabu, 16 Mei 2018. RIYAN NOFITRA
Teror Polda Riau, Satu Terduga Teroris Berhasil Kabur

Satu terduga teroris berhasil melarikan diri seusai penyerangan di Markas Polda Riau pada Rabu, 16 Mei 2018.


Teror Polda Riau: 4 Teroris Ditembak Mati dan 1 Polisi Meninggal

16 Mei 2018

Dua jenazah pelaku penyerangan tergeletak di jalan pintu masuk Polda Riau di Pekanbaru, Riau, 16 Mei 2018. Sejumlah pria menggunakan mobil minibus mencoba menerobos dan melakukan penyerangan ke Polda Riau pada sekitar pukul 09.00 Wib. ANTARA FOTO/Retmon
Teror Polda Riau: 4 Teroris Ditembak Mati dan 1 Polisi Meninggal

Empat teroris ditembak mati dan satu orang polisi meninggal akibat serangan di Markas Polda Riau pada Rabu, 16 Mei 2018.


Polisi Tembak Mati 4 Terduga Teroris di Markas Polda Riau

16 Mei 2018

Sejumlah anggota Polisi membawa jenazah terduga teroris di rumah kawasan Perum Puri Maharani, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, 14 Mei 2018. Belum ada informasi dari aparat kepolisian yang memberikan keterangan tentang penangkapan tersebut. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Polisi Tembak Mati 4 Terduga Teroris di Markas Polda Riau

Kepolisian menembak mati empat orang terduga teroris dalam penyerangan di Markas Kepolisian Daerah Riau, Rabu pagi.


Markas Polda Riau Diserang Terduga Teroris

16 Mei 2018

Personel kepolisian melakukan pengamanan menjelang pemindahan napi teroris yang terlibat kerusuhan di Mako Brimob, di dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, 10 Mei 2018. Seluruh narapidana kasus terorisme yang menghuni rumah tahanan Cabang Salemba Mako Brimob, akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. ANTARA/Idhad Zakaria
Markas Polda Riau Diserang Terduga Teroris

Markas Polda Riau diserang sejumlah orang terduga teroris pada Rabu pagi, 16 Mei 2018.


Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

20 November 2017

Aparat Kepolisian Kepulauan Seribu bersama TNI, dan Satpol PP saat akan melakukan penyegelan wilayah pesisir Pulau Pari. Penyegelan tersebut mendapat perlawanan dari warga hingga berakibat bentrok. FOTO: Dokumentasi Koalisi Selamatkan Pulau Pari.
Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

Ony menduga penyegelan yang berujung bentrok tersebut dilakukan atas pengaduan Pintarso Adijanto.