TEMPO.CO, JMakassar -Keluarga Ismail Tiro di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan kebingungan atas kabar tentang Ismail, sandera kelompok milisi Abu Sayyaf, telah diserahkan kepada pihak keluarga. "Malah sampai saat ini kami tidak tahu keberadaan dia," kata Muhammad Yahya Tiro, kakak Ismail kepada Tempo, Senin 29 Agustus 2016.
Kementerian Luar Negeri menjelaskan Ismail dan Muhammaf Sofyan telah diterima pihak keluarga. Penyerahan itu dilakuka sejak Sabtu 27 Agustus lalu.
Yahya mengatakan Ismail belum berada di Maros. Dia juga menyatakan bahwa istri Ismail yang berada di Kalimantan Timur juga mengabarkan belum bertemu Ismail. "Jadi aneh bila ada kabar mereka sudah kembali tapi tidak jelas berada di mana," imbuh Yahya.
Baca : Menlu: Dua Sandera Abu Sayyaf Sudah Pulang ke Keluarga
Yahya mempertanyakan sikap pemerintah yang terkesan tertutup dalam penanganan adiknya. Dia menduga pemerintah menyembunyikan sesuatu yang makin membuat publik akan bertanya-tanya.
Dia mencontohkan sandera kelompok militan Abu Sayyaf yang dibebaskan beberapa bulan lalu menjadi sorotan media dan publik. "Bahkan beberapa hari bebas wawancara baru diserahkan ke pihak keluarga," ujar Yahya.
Yahya mengatakan keganjilan lainnya yakni saat kakak sulungnya Muhammad Yusuf Tiro mendatangi Kementerian Luar Negeri di Jakarta untuk mempertanyakan kejelasan kepulangan Ismail. Menurut dia, tidak ada kepastian dari Kementerian ihwal jadwal pemulangan.
"Padahal kami telah mempersiapkan penyambutan. Rencana Bupati Maros akan langsung menjemput Ismail," kata Yahya.
Ismail bersama Sofyan berhasil meloloskan diri dari sekapan kelompok Abu Sayyaf. Mereka kabur setelah disandera selama 55 hari. Adapun istri Sofyan, Sri Dewi belum berhasil dikonfirmasi. Yang bersangkutan tidak merespons saat dihubungi melalui telepon seluler. Pesan pendek yang dilayangkan Tempo juga belum dibalas.
Pekan lalu, Sri menyatakan belum sama sekali berbicara dengan suaminya. Padahal, dia telah dijanji difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri.
ABDUL RAHMAN