TEMPO.CO, Jakarta - Pascapidato Ketua Federal Reserve Amerika Serikat Janet Yellen yang cenderung memperlihatkan adanya indikasi kenaikan tingkat suku bunga Amerika di September, menyebabkan indeks dolar Amerika menguat 0,13 persen atau 0,23 poin di level 95.60.
Keadaan tersebut membuat mayoritas mata uang dunia cenderung melemah pada perdagangan kemarin.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan indeks dolar Amerika yang kembali menguat pascapidato tersebut, menyebabkan laju rupiah cenderung melanjutkan pelemahan.
"Kini posisi rupiah terancam kembali berada di area 13.300-an akibat adanya sentimen negatif dari global," ujar Reza dalam pesan tertulisnya, Selasa, 30 Agustus 2016.
Reza memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak pada kisaran support 13.365 serta resisten 13.247.
Rupiah mampu menguat pada akhir pekan kemarin. Penguatan yang terjadi lebih disebabkan pelemahan dolar Amerika yang hanya bersifat jangka pendek.
Namun, rupiah berpeluang berbalik melemah apabila sentimen global cenderung lebih banyak direspons pelaku pasar dibandingkan sentimen dari dalam negeri.
DESTRIANITA