TEMPO.CO, Bandung - Ketua Umum Forum Film Bandung Eddy D. Iskandar mengatakan, ratusan film yang mengikuti seleksi Festival Film Bandung (FFB) tahun ini mengusung tema beragam. Seleksi dilakukan sejak awal Agustus 2015 hingga akhir Juli 2016.
“Film yang masuk nominasi terpuji mencerminkan secara menyeluruh tema atau genre film dari 115 judul film. Ketika menjadi lima nominasi itu mewakili secara menyeluruh,” kata dia di Gedung Sate Bandung, selepas bertemu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Selasa, 30 Agustus 2016.
Eddy mengatakan, tema film-fim yang masuk nominasi fim terpuji itu berbeda-beda mulai dari film religi hingga tema yang visioner mengenai kemanusiaan. “Tapi dari segi kualitas, saya kira tidak ada yang terlalu menonjol dibandingkan film-film tahun lalu. Tapi dari kekayaan tema, lebih kaya sekarang,” kata dia.
Nominasi film terpuji Festival Film Bandung 2016 adalah 3 (tiga) produksi FAM Pictures & MVP Pictures, Aisyah Biarkan Kami Bersaudara produksi Film One Production, Jinga produksi Lola Amaria Production, My Stupid Boss produksi Falcon Pictures, Rudy Habibie (Habibie dan Ainun 2) produksi MD Pictures. Pemenangnya akan diumumkan pada perhelatan festival nanti pada 24 September 2016.
Menurut Eddy, jumlah film yang masuk dalam pengamatan tim juri untuk Festival Film Bandung lebih banyak ketimbang periode festival tahun lalu. Namun dia menduga, jumlah produksi film lebih banyak periode pengamatan tahun ini karena biaya memproduksi film saat ini lebih murah. “Sekarang film televisi bisa saja diputar di bioskop. Orang bikin film Rp 500 juta itu bisa mengalahkan film yang dibiayai Rp 3 miliar misalnya,” kata dia.
Pada catatan pengamatan film nasional yang dilakukan tim pengamat, film bertema sejarah cukup stabil dalam jumlah dan kualitas. Tema film lama pun mulai muncul lagi diperiode ini yakni film laga atau silat. Pada periode pengamatan ini juga mendapati kecenderungan pergeseran target penonton film nasional yang mengarah pada penonton remaja dan anak-anak.
Ketua Dewan Pembina Forum Film Bandung Chand Parwez Servia mengatakan, sengaja menemui Gubernur Jawa Barat untuk memaparkan persiapan penyelenggaraan Festival Film Bandung. Pengumuman nominasi akan digelar di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pada 29 September 2016. Acara puncak festival film ini juga akan ditayangkan langsung di salah satu stasiun televisi swasta.
Chand mengatakan, Festival Film Bandung 2016 ini mengambil tema Berjaya Di Tanah Legenda. “Kita tahu Jawa Barat ini menjadi tanah legenda dalam berbagai bidang,” kata dia, Selasa, 30 Agustus 2016.
Chand mengatakan, perhelatan puncak festival ini diharpapkan bisa menjembatani industri film dengan budaya di Jawa Barat yang selama ini terkesan berjarak. FFB yang digelar berbarengan dengan Pekan Olahraga Nasional itu juga akan melibatkan atlet legendaris, termasuk atlet yang berlaga di ajang itu. Salah satunya menghadirkan pemeran film 3 Srikandi, termasuk atlet aslinya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap ajang Festival Film Bandung menjadi momentum untuk memberi apresiasi dan membudayakan perfilman tanah air. “Kita tentu punya komitmen untuk mendorong para pelaku industri film untuk terus membuat film yang bermanfaat, yang bisa membangun karakter dan tidak merusak,” kata dia dalam rilis Humas Pemerintah Jawa Barat, Selasa, 30 Agustus 2016.
Sejumlah artis dan sutradara masuk nominasi penghargaan Festival Film Bandung 2016. Nominasi Sutradara Film Terpuji adalah Anggy Umbara (3), Hanung Bramantyo (Rudy Habibie atau Habibie dan Ainun 2), Lola Amaria (Jingga), Monty Tiwa (Sabtu Bersama Bapak), Upi (My Stupid Boss).
Nominasi Pemeran Utama Pria Terpuji Festival Film Bandung 2016 ialah Adipati Dolken (Jenderal Sudirman), Chicco Jerikho (Aach Aku Jatuh Cinta), Nino Fernandez (Wa'alaikumssalam Paris), Reza Rahadian (My Stupid Boss dan Rudy Habibie).
Nominasi Pemeran Utama Wanita Terpuji ialah Bunga Citra Lestari (Jilbab Traveler Love Sparks in Korea), Chelsea Islan (Rudy Habibie), Laudya Cynthia Bella (Aisyah Biarkan Kami Bersaudara), Pevita Pearce (Aach Aku Jatuh Cinta), Sha Ine Febriyanti (NAY).
AHMAD FIKRI