TEMPO.CO, Kupang - Kementerian Pekerjaan Umum membangun sejumlah infrastruktur di wilayah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Infrastruktur yang dibangun pada 2016 ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Desember 2016.
"Ada sejumlah pembangunan yang dilakukan di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT Andre Koreh kepada Tempo, Kamis, 1 September 2016.
Menurut dia, pembangunan yang dilakukan antara lain perbaikan jalan sepanjang 177 kilometer di wilayah perbatasan kedua negara yang sementara dalam proses pengerjaan dan diharapkan akan selesai akhir tahun ini. "Baru sekitar 60-70 persen jalan di perbatasan diperbaiki, sedangkan sisanya baru akan dikerjakan tahun depan," ujar Andre.
Pembangunan lainnya adalah pos lintas batas di Motaain dan Motamasin di Kabupaten Belu. Kedua pos lintas batas Motaain hampir rampung pengerjaannya. Fisik bangunan telah mencapai 98 persen. Sedangkan pos lintas batas Motamasin baru mencapai 48 persen. "Kami berharap pengerjaan fisiknya selesai tepat waktu sehingga bisa diresmikan sekaligus," tuturnya.
Pembangunan lainnya, kata Andre, adalah rumah layak huni bagi warga eks Timor Timur di wilayah Desa Dukaus dan Dufala di perbatasan kedua negara sebanyak 128 unit. Setiap unit rumah dibangun dengan harga Rp 140 juta. "Rumah yang dibangun ini diperuntukkan bagi warga eks Timor Timur yang belum memiliki rumah layak huni," ucapnya.
Pembangunan di wilayah perbatasan ini sesuai rencana akan diresmikan Presiden Jokowi saat berkunjung ke NTT pada 13 Desember 2016 ketika menghadiri Hari Nusantara yang dipusatkan di Lewoleba, Kabupaten Lembata. "Peresmian ini menjadi salah satu agenda Presiden pada kunjungan Desember 2016," ujarnya.
YOHANES SEO