Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Utama Kepunahan Hiu karena Perburuan Siripnya

image-gnews
Seorang pekerja mengukur panjang sirip sebelum dipotong di  kios penjual hiu di pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Minggu (5/5). Hiu hasil tangkapan ini akan dipotong siripnya untuk diperjualbelikan dengan harga 1 hingga 3 juta rupiah per paket sirip tergantung ukuran sirip. TEMPO/Fully Syafi
Seorang pekerja mengukur panjang sirip sebelum dipotong di kios penjual hiu di pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Minggu (5/5). Hiu hasil tangkapan ini akan dipotong siripnya untuk diperjualbelikan dengan harga 1 hingga 3 juta rupiah per paket sirip tergantung ukuran sirip. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.COFLORIDA – Sirip hiu yang selama ini disajikan sebagai sup mahal ternyata mengandung racun. Padahal, selain dinikmati dalam bentuk sup, hiu dipercaya sebagai obat tradisional Cina. 

Jaringan sirip dan otot yang dikumpulkan dari 10 spesies hiu yang ditemukan di Samudera Pasifik dan Atlantik terbukti mengandung racun. Racun yang ditemukan ada dua jenis, yakni merkuri dan β-N-methylamino-L-alanine (BMAA)

“Selama ini, racun-racun jenis ini terkait langsung dengan penyakit seperti Alzheimer dan amyotrophic lateral sclerosis,” kata Deborah Mash, profesor bidang neurologi dan peneliti senior dalam penelitian ini. 

Amyotrophic lateral sclerosis adalah gangguan syaraf pusat yang bisa menyebabkan pengecilan otot dan kelumpuhan. 

“Hasil penelitian kami menyatakan konsumen hiu berisiko tinggi ‘memelihara’ penyakit syaraf dalam tubuhnya,” kata Mash. 

Penelitian ini mendeteksi konsentrasi merkuri dan BMAA di sirip dan otot hiu sangat membahayakan kesehatan manusia. Gabungan keduanya akan punya dampak beracun yang hebat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Didukung dengan pertumbuhan ekonomi Cina, perdagangan sirip hiu secara global melonjak dalam beberapa tahun terakhir, yakni tumbuh 5 persen setiap tahun. Akibatnya, diperkirakan 73 juta hiu dibunuh setiap tahun, terutama untuk diambil siripnya. 

Pada 2007, 114 spesies atau 20,4 persen hiu mask daftar mera IUCN dengan ancaman kepunahan global. Perburuan adalah ancaman terbesar untuk semua jenis spesies hiu. Daftar merah ini meningkat 8 kali lipat dalam waktu 11 tahun. Tiga jenis spesies hiu, yakni Hiu Penjemur (Basking Shark), Hiu Paus, dan Hiu Putih (Great White Shark) masuk daftar Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) pada 2006. 

Februari 2008 IUCN menambahkan sembilan spesies hiu dalam daftar merah hewan yang terancam punah secara global. Sembilan spesies antara lain scalloped hammerhead sharks, hiu macan, dusky sharks, dan bull sharks. 

Jumlah spesies hiu tersebut tercatat berkurang 95-99 persen sejak 1970. Faktor utamanya adalah permintaan hiu dari Asia. 

LIVE SCIENCE | WWF.ORG | TRI ARTINING PUTRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.


Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

23 Februari 2022

Ilustrasi tikus. Getty Images
Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

Para ilmuwan meneliti tikus, karena ukurannya yang kecil, mudah disimpan dan dipelihara. Tikus juga dapat beradaptasi di lingkungan baru