TEMPO.CO, Depok - Air mata Darso, belum mengering dari matanya. Pria 55 tahun itu berusaha tabah melepas kepergian istri dan cucunya. Sri Hartati, 52 tahun, dan Aisyah Zahra Rahmadhani, 8 tahun, tewas dalam musibah ambruknya jembatan penyeberangan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu, 24 September 2016.
Darso mengatakan mereka berada di Pasar Minggu untuk bertemu dengan anak perempuannya, Oktavia Haryani. Oktavia tinggal di tempat penampungan tenaga kerja wanita di Pasar Minggu karena sebentar lagi akan diberangkatkan ke Taiwan.
Oktavia adalah ibu dari Aisyah dan adiknya, Abbiyu Alfaiq. Perempuan 29 tahun menjadi orang tua tunggal setelah bercerai dengan suaminya empat tahun lalu. Dia memutuskan untuk menjadi tenaga kerja wanita agar bisa membiayai kebutuhan hidup dua anaknya. "Kami berangkat ke Pasar Minggu berlima, Sabtu pagi," kata Darso saat ditemui di kediamannya, Gang Damai Cagar Alam RT 5 RW 6 Pancoranmas, Depok, Ahad, 25 September 2016.
Baca juga:
Aryani Mengaku Dilempar Setrika, Inilah Reaksi Mario Teguh
Mengejutkan Gadis Ini Brkedip Setelah 300 Tahun Kematiannya
Meski berangkat bersama, Darso tidak berjalan seiring dengan istrinya dan dua cucunya. Dia diboceng sepeda motor oleh anak laki-lakinya. Sedangkan Sri Hartati naik kereta Commuter Line dari Stasiun Depok Baru bersama Aisyah dan Abbiyu.
Menurut Darso, Jumat lalu, usia Aisyah genap delapan tahun. Bocah itu menuntut hari ulang tahunnya dirayakan bersama ibunya. Karena itulah mereka mendatangi Oktavia di Pasar Minggu. "Aisyah sangat senang bisa bertemu ibunya," kata Darso.
Selanjutnya: pusa bercengkerama...