TEMPO.CO, Jakarta - Lima perancang busana Indonesia akan memamerkan koleksi busana mereka di ajang Los Angeles Fashion Week (LAFW) yang berlangsung pada 25 September-2 Oktober 2016. Kelima desainer itu adalah Ivan Gunawan, Nonita Respati, Aurelia Santoso, Rinda Salmun, dan Oscar Lawalata. “Kami berani fashion show di sana karena iklimnya sama dengan di Indonesia,” kata Ivan Gunawan di Jakarta, Selasa 20 September 2016.
Menurut dia, menggelar peragaan busana di luar negeri, jauh berbeda dengan di Tanah Air. “Jumlah ’dayang-dayang’ yang ikut sangat terbatas karena mesti membeli tiket, mengurus visa, dan lainnya,” ujarnya. Sebab itu, dia mengatakan, perlu persiapan ekstra untuk mengikuti fashion show ini.
Sejak dua bulan lalu misalnya, Ivan telah memilih 50-60 peragawan dan peragawati dari luar negeri yang akan mengenakan koleksi busananya di catwalk via skype. Soal makeup, tatanan rambut, background musik, sampai aksesoris yang akan digunakan model juga sudah ditentukan sejak jauh hari. “Sampai di sana (Los Angeles), kami tinggal fitting dan show jalan,” ujar Ivan.
Koleksi Laison dari Aurelia Santoso (kiri ke kanan), koleksi busana Rinda Salmun, Purana dari Nonita Respati, dan Jajaka: Suqqu oleh Ivan Gunawan yang akan ditampilkan di Los Angeles Fashion Week pada 25 September-2 Oktober 2016. (TEMPO | Rini K)
Lantas, koleksi busana seperti apa yang dipamerkan lima desainer tersebut? Berikut ini rinciannya:
1. Ivan Gunawan
Ivan Gunawan akan memboyong sekitar 50 potong busana dari koleksi Jajaka: Suqqu. Pada koleksi Suqqu –modifikasi dari kata suku, Ivan menggabungkan beberapa motif di atas selembar kain. Ivan memadukan motif tenun Toraja (Sulawesi) dengan Endek (Bali) untuk tampilan kekinian.
Ada juga padanan motif poleng kotak-kotak (Bali) dengan floral batik (Jawa). Untuk permainan warna, Ivan memilih kelir sogan (coklat tua khas batik), coklat, merah marun, krem, dan hitam. Pita perak dan emas mengkilat, tule, serta bling-bling juga meramaikan sebagian koleksi Suqqu untuk memancarkan kesan glamor.
Soal ukuran, Suqqu menggunakan free size yang memudahkan orang untuk memadupadankan setiap potong koleksi sesuai keinginan. Tersedia mulai dari terusan, blus bergaya A simetris, blus berdraperi, celana palazzo, kulot, celana 7/8, jumpsuits, dan rok lebar. “Koleksi Jajaka adaptif untuk segala bentuk tubuh dan tinggi badan,” ujar Ivan.
Di Los Angeles Fashion Week, Ivan beharap bisa bertemu dengan rekanan yang tertarik dengan koleksinya. “Syukur-syukur ketemu buyers, lalu pesan 1.000 potong,” katanya.
2. Oscar Lawalata
Oscara Lawalata akan memeriahkan runway dengan busana bertema Spot. Koleksi ini merupakan kombinasi dari busana kontemporer dengan batik yang menjadi ciri khas Indonesia. “Terinspirasi dari multi etnis yang ada di dunia, lalu bergabung dan menjadi spot yang besar dan mengemuka,” kata Oscar dalam keterangan tertulis. “Nilai dari koleksi ini adalah menyatukan keberagaman dalam kebersamaan.”
Pada ajang Los Angeles Fashion Week, Oscar Lawalata akan menampilkan 36 busana yang kaya warna dan mewakili beragam etnis dengan menggunakan kombinasi bahan linen dan satin. “Ini adalah kesempatan bagi desainer Tanah Air untuk menunjukkan karya mereka di pasar internasional, khususnya Amerika,” katanya.
3. Nonita Respati
Creative designer Purana, Nonita Respati membawa koleksi busana daya resort. Potongan busananya longgar atau “gombong” dengan warna-warna cerah yang dihasilkan dari teknik brush (mencanting dengan menggunakan kuas besar). “Kami menggunakan warna-warna ice cream yang memunculkan kesegaran tropis khas musim panas, sesuai dengan iklim di sana (Los Angeles),” kata Moza Pramita, mewakili Nonita yang sudah terbang lebih dulu ke Los Angeles sejak pertengahan September 2016.
Ada 26 koleksi busana yang akan diboyong ke Los Angeles, meliputi shirt dresses feminin, two pieces dengan paduan celana sarung khas Purana, volumized pants, oversize dresses dan outwear, serta gaun formal bersiluet longgar. Selain bermain corak, koleksi Purana juga menggunakan teknik jumputan, sampai pewarnaan buka-tutup yang prosesnya lebih rumit dibandingkan metode jumputan karena menggunakan tiga palet dalam satu kalin. Soal aksesoris, Purana menyuguhkan beberapa model tas punggung, tas jinjing, dan topi yang terbuat dari anyaman.
Moza kemudian membeberkan ekspektasi dari acara Los Angeles Fashion Week ini. Dia berharap selebritas yang memakai busana koleksi Purana dan mengunggahnya di akun media sosial mereka, sehingga memiliki efek viral yang dahsyat.
4. Rinda Salmun
Untuk koleksi musim panas 2017 di Los Angeles Fashion Week, Rinda Salmun mengambil inspirasi dari nilai-nilai estetis potongan dan garis. Karena itu, pada busana karya Rinda Salmun kali ini lebih menonjol permainan bloking warna dan garis-garis yang tegas. Kebanyakan koleksinya menyuguhkan pakaian formal dan lebih feminin, seperti blazer, rok, dan celana.
Meski menyajikan busana dengan bloking warna, Rinda tetap menggunakan kain tenun sebagai ciri khasnya. Kali ini, Rinda menggunakan tenun Garut dan ada beberapa koleksi yang memadukan tenun Garut dengan Jepara. Beberapa warna yang dominan antara lain salmon pink, oxblood red, limegreen, pearl white, dan hitam. “Setiap potong mudah digunakan dan dipadupadankan dengan lainnya,” ujarnya.
5. Aurelia Santoso
Aurelia Santoso mengetengahkan koleksi Laison di Los Angeles Fashion Week. “Laison adalah singkatan dari ‘LA is on’,” ujarnya. Senada dengan tema musim panas, busana yang disuguhkan seperti pakaian santai yang berbahan adem.
RINI K
Berita lainnya:
7 Posisi Tidur yang Bikin Kesehatan Terganggu
Imajinasi Seksual Anak yang Terpapar Pornografi Lebih Liar
Awas Penyakit Menular, Lakukan Langkah Pencegahan yang Mudah