TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerindra Mohamad Sanusi mengklaim bahwa apabila dirinya tidak tersandung kasus suap proyek reklamasi pantai utara Jakarta, partainya bakal mengusungnya sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Meski begitu, dia menilai apa yang terjadi padanya sebagai berkah.
“Saya diberikan waktu untuk bercinta kepada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Sanusi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 26 September 2016.
Terkait dengan keputusan Gerindra yang memutuskan untuk mengusung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Sanusi menilai hal itu sebagai langkah yang bagus. "Menurut saya kesempatannya cukup kuat," ujar dia.
Baca Juga:
Rupanya Ini Alasan Anies Baswedan Terima Pinangan Prabowo
Diluncurkan, Agus Fans Club Bangun Jaringan Hingga RT
Pasangan Anies dan Sandiaga hampir dipastikan bakal bertanding melawan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, serta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Tiga pasangan itu sudah menjalani tes kesehatan, tes psikologi, dan tes narkotika.
Sanusi menebak pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terjadi dua kali putaran. Menurut dia, hingga saat ini belum ada pasangan calon yang benar-benar menonjol.
Menurut Sanusi, dari beberapa hasil survei, tercatat masih di kisaran 40 persen. Sementara pilkada bisa hanya bergulir satu putaran apabila perhitungan suara salah satu pasangan calon melebihi 50 persen.
Ia berkeyakinan bahwa pilkada DKI 2017 akan berlangsung dua putaran. Dia menilai warga Jakarta adalah masyarakat yang cerdas, sehingga mereka akan memilih dengan pertimbangan rasional.
DANANG FIRMANTO
Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Ini 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah