TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan proses pemilihan kepala daerah, khususnya di DKI Jakarta, akan berlangsung aman. Penentuan orang nomor satu di DKI, memasuki babak baru usai muncul tiga pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur, dengan pengusungnya masing-masing.
"Kalau ramai (ribut), yang diramaikan apanya? Sistem sudah jelas, tata cara jelas, aparat sudah ada. Tak ada alasan ribut," ujar Wiranto saat ditemui di depan Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin, 26 September 2016.
Menurut Wiranto, potensi kerusuhan yang timbul akibat persaingan tiap kubu peserta pilkada DKI 2017 tidaklah besar. "Itu yang saya harapkan tidak terjadi. Dan diharapkan masyarakat juga begitu."
Tiga pasangan yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur 2017, adalah pasangan inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Usai mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum DKI, ketiganya telah menjalani serangkaian tes kesehatan, yang menjadi persyaratan pencalonan.
"Ya, siapa pun calonnya, harus ada kesadaran antar peserta (pilkada), antar pemilih, dan penyelenggaranya," tutur Wiranto. Proses demokrasi di Indonesia, menurutnya bisa menjadi sorotan dunia internasional. "Kalau prosesnya bagus, ya kita akan dipuji negara lain."
Keamanan pilkada serentak sempat menjadi perbincangan, menyusul laporan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), yang dirilis Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Sejumlah daerah yang dinilai paling rawan konflik saat pilkada, antara lain provinsi Aceh, Papua Barat, Banten, dan juga DKI Jakarta.
YOHANES PASKALIS