TEMPO.CO, Jakarta - Permukiman warga RT 5 dan RT 6 di Bukit Duri akan digusur Pemerintah Kota Jakarta Selatan pada Rabu, 28 September 2016, sekitar pukul 07.00 WIB.
Menjelang penggusuran, suasana gang-gang kecil permukiman di bantaran Kali Ciliwung itu tampak sepi.
Tak banyak warga yang masih bertahan di lokasi penggusuran. Berdasarkan pantauan Tempo, beberapa warga ada yang masih sibuk mengangkut barang dan sebagian besar lain duduk-duduk berjaga menunggu waktu penggusuran.
Deretan rumah di sepanjang gang yang temaram itu kebanyakan masih berdiri tegak, tapi sudah kosong ditinggalkan penghuninya. Ada juga beberapa rumah yang sudah dibongkar sendiri oleh pemiliknya hingga rata dengan tanah.
Sejumlah warga memilih bungkam dan menolak buka suara soal penggusuran. "Kami sedang aksi damai malam ini, besok saja bicaranya," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, puluhan aparat kepolisian sudah berjaga menempati sejumlah titik di sekitar lokasi penggusuran. Mereka di antaranya berjaga di poskamling GIA, pangkalan ojek SMAN 8 Jakarta, serta jembatan hingga sepanjang Jalan Tongtek. Aparat tersebut sebagian merupakan polisi sabhara, ada pula dari satuan intel atau reserse.
GHOIDA RAHMAH