Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Pelunasan Naik Sebabkan Kredit Perbankan Menurun

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Investigator Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iswandi memaparkan materinya dalam kegiatan Sosialisasi Tindak Pidana Perbankan di Hotel Novotel Garand Shayla Makassar, 26 November 2015. TEMPO/Asrul Firga Utama
Investigator Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iswandi memaparkan materinya dalam kegiatan Sosialisasi Tindak Pidana Perbankan di Hotel Novotel Garand Shayla Makassar, 26 November 2015. TEMPO/Asrul Firga Utama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi debitur yang cenderung melakukan pelunasan utang (refinancing) ketimbang mengajukan kredit baru menjadi salah satu faktor perlambatan pertumbuhan kredit perbankan.

Hal itu pun membuat tidak banyak aliran dana baru dalam pertumbuhan kredit sampai menjelang akhir kuartal III/2016.

Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan pertumbuhan kredit secara year on year (y-oy) pada September 2016 masih flat seperti Agustus 2016.

Tren perlambatan kredit itu diakui bukan hanya disebabkan oleh aksi bersih-bersih rasio kredit bermasalah dan non-peforming loan (NPL) bank.

“Kebanyakan disebabkan oleh aksi debitur yang melunasi kreditnya, tetapi tidak ada pengajuan kredit baru, sehingga dari segi outstanding mencatatkan perlambatan,” ujarnya setelah acara Annual Report Award 2016 pada Selasa (27 September 2016).

Nelson menekankan dari segi pertumbuhan kredit secara keseluruhan melambat, tetapi dari se gi pertumbuhan kredit rupiah masih dua digit. Perlambatan pertumbuhan terjadi karena kredit valas yang terus menurun.

“Kan situasinya ekspor dan impor Indonesia turun, jadi pengaruh juga ke aktivitas produksi dan permintaan kredit, terutama kredit valas,” ucapnya.

Sebelumnya, Erwin Riyanto, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), menyebutkan pertumbuhan kredit perbankan secara industri berada pada kisaran 6% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Di sisi lain, Batara Sianturi, Direktur Utama Citibank Indonesia, mengakui tren permintaan kredit memang masih lesu seiring sektor riil yang belum terlalu bergairah. Dengan situasi sektor riil itu, tren beberapa debitur justru melakukan aksi refinancing kredit lamanya dengan yang baru.

“Alasannya, penurunan bunga kredit menjadi salah satunya, jadi mereka bernegosiasi untuk me-refinancing dengan suku bunga baru dan tenor lebih panjang,” ujarnya.

Batara pun menyebutkan ke depan perlu dipantau perkembangan dari kebijakan amnesti pajak. Apalagi, periode pertama sudah hampir selesai.

“Nantinya, kalau hasil repatriasi dari amnesti pajak bisa mendorong aktivitas korporasi dan sektor riil. Berarti, ada potensi permintaan kredit baru juga datang ke perbankan,” sebutnya.

Parwati Surjaudaja, Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk., pun mengakui secara y-t-d per mintaan kredit memang cenderung melambat sampai saat ini.

“Nah, harapannya dengan perkembangan amnesti bisa mendorong roda usaha dalam negeri. Meskipun, secara ekonomi global memang masih belum begitu baik,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Irfanto Oeij, Direktur Utama PT Bank Mayora, menuturkan pertambahan kredit baru pada semester I/2016 sampai semester II/2016 yang masih berjalan belum terlalu bagus. Kalau melihat pertumbuhan secara y-o-y memang masih tampak tidak terlalu buruk, tetapi kalau melihat y-t-d tampak jelas perlambatannya.

“Di lain sisi, rasio kredit bermasalah masih membayangi perbankan sampai saat ini. Hal itu seperti menjadi ancaman bagi bank untuk lebih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya,” tuturnya.

EKONOMI MASIH LAMBAT

Irfanto pun menambahkan dari sisi debitur pun tampaknya banyak yang tengah mengalami kesulitan. Pada awalnya, beberapa debitur yang dinilai sehat bisa menjadi tertatih-tatih karena roda perekonomian secara makro masih melambat.

“Akhirnya, dengan kondisi bisnis para debitur yang turun membuat kemampuan membayar bunga kredit juga ikut turun kan,” tambahnya.

Irfanto sebagai direktur utama salah satu bank umum kegiatan usaha (BUKU) II itu pun merasa pertumbuhan kredit bank di Indonesia saat ini mayoritas digerakkan oleh proyek infrastruktur, sedangkan kelompok bank BUKU I dan II yang sulit masuk ke sektor infrastruktur akhirnya sulit mendapatkan kredit baru karena sektor lain tengah lesu.

“Intinya, akses untuk menyalurkan kredit cukup melambat saat ini,” ujarnya.

Menurut data OJK, sampai Juli 2016, pertumbuhan kredit secara y-t-d hanya naik 1,79% menjadi Rp4.130 triliun.

Secara rinci, kredit rupiah tumbuh 3,38% menjadi Rp3.538 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu, sedangkan kredit valas turun 6,77% dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Sementara itu, penerbitan obligasi korporasi yang bisa disebut menjadi alternatif pembiayaan per usahaan justru mencatatkan kenaikan secara y-o-y sepanjang tahun ini.

Dari data OJK, penawaran umum obligasi sampai pekan ketiga Agustus dari segi nilai emisi tumbuh 32,35% menjadi Rp62,02 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu, sedangkan dari jumlah penerbit melonjak 35,48% menjadi 42 korporasi dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

BISNIS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

3 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

3 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

6 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

14 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.


Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

16 hari lalu

Bank BJB hadirkan Ramadan Fair di rest area Tol Cipali. (Foto: Bank BJB)
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.


Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

19 hari lalu

Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 4 April 2024. Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. ANTARA FOTO/Henry Purba
Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam


BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

19 hari lalu

Berikut ini KCU dan KCP Bank BCA yang beroperasi saat weekend. Nasabah bisa melakukan transaksi di akhir pekan mulai jam 10.00-15.00. Foto: Canva
BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

21 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.


OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

21 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memberikan buku Taksonomi Untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia kepada Presiden Joko Widodo saat Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024 di Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) merupakan wadah penyampaian arah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Industri Jasa Keuangan, serta sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kinerja OJK kepada publik. PTIJK 2024 mengambil tema Sektor Jasa Keuangan yang Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. TEMPO/Subekti.
OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?


Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

22 hari lalu

Sejumlah calon penumpang memasuki gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek di Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022. Kondisi stasiun tersebut terpantau padat penumpang saat jam pulang kerja di tengah kembali ditetapkannya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Jakarta oleh pemerintah. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.