Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Premium Turun Mulai Besok?

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Papan harga bbm bersubsidi di SPBU di Cikini, Jakarta (26/04), pemerintah merencanakan subsidi harga bbm khusus premium untuk motor dan plat kuning. TEMPO/Dasril Roszandi
Papan harga bbm bersubsidi di SPBU di Cikini, Jakarta (26/04), pemerintah merencanakan subsidi harga bbm khusus premium untuk motor dan plat kuning. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mulai besok, Sabtu, 1 Oktober 2016, pemerintah berencana menurunkan harga bahan bakar minyak jenis Premium. Sementara harga solar kemungkinan akan naik.

Penurunan itu dilakukan karena turunnya harga minyak mentah dunia dan penguatan nilai tukar rupiah terhadal dolar Amerika Serikat. Nilai penurunannya diperkirakan sebesar Rp 300-500 per liter.

“Opsi-opsi perhitungannya sudah ada. Tapi masih menunggu keputusan final,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja.

Pemerintah akan menetapkan perubahan harga BBM jenis Premium, solar subsidi, dan minyak tanah bersubsidi pada 1 Oktober 2016. Evaluasi atas komponen penentu harga BBM telah dilakukankan hingga 25 September 2016 lalu.

Baca: Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya

Dari hasil evaluasi itu Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja menyatakan adanya kemungkinan perubahan harga pada dua jenis bahan bakar, yakni Premium dan solar.

"Rata-rata dari harga perolehan 3 bulan terakhir, Premium mengalami penurunan dan solar mengalami kenaikan," kata Wiratmaja saat dihubungi, Senin, 26 September 2016. Meski, menurut dia, perubahan harga itu tak akan melebihi Rp 500 per liter.

Bagaimanapun, hasil evaluasi tersebut akan disampaikan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Pandjaitan. Ada tidaknya perubahan harga sepenuhnya berada di tangan pemerintah. "Harga nanti kita diskusikan dulu ke Pak menteri. Nanti kebijakannya seperti apa," ujarnya.

Wiratmaja menuturkan, ada tiga instrumen yang dicermatinya sebelum menghitung perubahan harga BBM yakni harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar serta besaran inflasi. Namun dia belum bisa membeberkan rincian ketiga instrumen tersebut.

Simak juga: Indonesia Pecahkan Rekor Uang Tebusan Tax Amnesty Tertinggi

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan wacana harga baru Premium harus dilihat dari pergerakan harga minyak mentahnya. Dia menambahkan pihaknya belum memproyeksikan berapa penurunan harga minyak mentah dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau dikaitkan dengan Premium, mengacu pada angka MOPS tiga bulan terakhir," kata Wianda saat ditemui di Restoran Tesate, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 29 September 2016.

Wianda melanjutkan, jika Dirjen Migas Kementerian Energi Wiratmaja mengatakan pada 1 Oktober akan ada perubahan harga Premium, berarti mengacu pada harga di Juli-September. "Semua mengacu ke formula harga yang disepakati pemerintah, ESDM, dan Komisi VII DPR RI."

Kalau Wiratmaja juga mengatakan kalau harga solar akan mengalami kenaikan, kata Wianda, dengan adanya kenaikan ini, berarti ada indeks harga gas and oil yang meningkat, sehingga ada kenaikan harga solar dari Rp 5.150 per liter.

Barita lainnya: Dituding Bikin Pecah Demokrat, Ahok: Kamu Pusing Amat

Wianda menuturkan Premium sejak 1 Januari 2015 sudah tidak ada lagi subsidi dari pemerintah, namun untuk solar masih ada subsidi dari pemerintah. Subsidi itu sebesar Rp 500 per Juni 2016. "Dari Rp 1.000 turun ke Rp 500," ucap dia.

Khusus untuk Premium, menurut Wianda, Pertamina ingin pemerintah melihat kondisi saat ini yang sudah mulai ditinggalkan masyarakat beralih ke BBM jenis Pertamax dan Pertalite. Karena itu, sebaiknya selisih ‎harga Premium tetap bersaing dengan kedua jenis BBM dengan kandungan oktan yang lebih tinggi tersebut.

“Walaupun, kami akan tetap memberikan semua pilihan tersebut untuk masyarakat, sesuai penugasan pemerintah” ujar Wianda pada kesempatan berbeda.

Wianda menyebutkan saat ini, konsumsi Pertalite dan Pertamax telah mencapai kisaran 30 persen dari total konsumsi bensin secara nasional. Pada akhir tahun nanti diperkirakan konsumsi pertalite dan pertamax mencapai 40-50 persen. Sebaliknya, konsumsi Premium turun dari 90-80 persen menjadi 60-70 persen dalam enam bulan terakhir.

PINGIT ARIA |  DIKO OKTORA | GRACE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

22 hari lalu

Update Harga BBM Januari 2024. (Ilustrasi: Tempo/Dimas Prassetyo)
BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.


Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

22 hari lalu

Pengendara membeli BBM di salah satu SPBU di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Selasa, 3 Januari 2023. Pemerintah resmi mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800 per liter, Pertamax Turbo dari Rp15.200 menjadi Rp14.050 per liter, dan Dexlite dari Rp18.800 menjadi Rp16.750 per liter  per liter yang mulai berlaku per 3 Januari 2023 pukul 14.00 WIB. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?


Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

26 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.


Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

27 hari lalu

Petugas melayani konsumen yang mengisi bahan bakar pada SPBU di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi pada 1 Oktober 2023 untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95. Tempo/Tony Hartawan
Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.


Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

52 hari lalu

Pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. PT Pertamina (Persero) belum menghapus BBM jenis Pertalite saat ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah. Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92.Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7). TEMPO/Subekti.
Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.


2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

52 hari lalu

Warga tengah mengisi bahan bakar pada SPBU di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi pada 1 Oktober 2023 untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95. Tempo/Tony Hartawan
2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

Pengamat ekonomi energi Yayan Satyakti menilai ada dua faktor yang membuat harga BBM Pertamina bertahan di Februari 2024. Apa saja?


Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

54 hari lalu

Petugas melayani konsumen yang mengisi bahan bakar pada SPBU di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi pada 1 Oktober 2023 untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95. Tempo/Tony Hartawan
Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Harga BBM nonsubsidi Pertamina tidak naik, meski minyak mentah dunia dan kurs per Februari 2024 naik. Erick Thohir menyebut untuk jaga daya beli.


Pajak BBM di Jakarta Naik, Bagaimana Nasib Harga Pertalite?

58 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti
Pajak BBM di Jakarta Naik, Bagaimana Nasib Harga Pertalite?

Kenaikan pajak BBM di DKI Jakarta berpotensi mengerek harga bahan bakar minyak (BBM).


Kata Pertamina soal Kenaikan Pajak BBM Bisa Kerek Harga Pertamax

58 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti
Kata Pertamina soal Kenaikan Pajak BBM Bisa Kerek Harga Pertamax

Harga BBM di DKI Jakarta berpotensi mengalami kenaikan karena adanya kenaikan pajak BBM atau Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB).


Harga BBM di Jakarta Berpotensi Naik, Ini Penyebabnya

28 Januari 2024

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti
Harga BBM di Jakarta Berpotensi Naik, Ini Penyebabnya

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan bahwa harga BBM non-subsidi di Jakarta berpotensi naik.