TEMPO.CO, Islamabad - Di tengah ketegangan soal artis Pakistan yang bekerja di Bollywood, Islamabad bertekad untuk membalas. Badan regulasi media Pakistan memberlakukan larangan penuh atas konten televisi dan radio India terhitung mulai 21 Oktober 2016.
Otoritas Regulasi Media Elektronik Pakistan (Pemra) juga mengancam bagi siapa saja yang melanggar larangan, lisensinya akan dicabut. Larangan itu diberlakukan mulai pukul tiga sore waktu setempat.
"Lisensi stasiun televisi dan radio yang melanggar larangan akan dicabut tanpa pemberitahuan," kata Pemra dalam pernyataan berbahasa Urdu, seperti yang dilansir Tribune Express pada 20 Okober 2016.
Larangan berlaku bagi konten India di radio dan televisi kabel yang disiarkan di Pakistan. Penra menegaskan hanya 10 persen dari jam tayang yang boleh digunakan untuk menayangkan konten asing di Pakistan.
Pemra juga membatalkan hak siar kepada sebuah media India yang diberikan pemerintah Presiden Pervez Musharraf pada 2006.
Panasnya kedua negara berawal sejak pemisahan Pakistan dari India pada 1947. Ketegangan semakin memuncak antara India dan Pakistan sejak serangan terhadap pangkalan militer India di Uri, sebuah kota di Kashmir-India pada 18 September lalu.
Industri perfilman kedua negara ikut terseret sengketa. Pada 29 September, Asosiasi Produser Film India mengeluarkan resolusi yang melarang anggotanya mempekerjakan aktor dan teknisi Pakistan hingga hubungan kedua negara membaik.
Pakistan membalas dengan melarang rilis semua film India untuk pertama kali sejak 2008. Hal ini dibalas oleh Asosiasi Pemilik Bioskop di India, yang berhenti merilis film yang diperankan aktor Pakistan di tiga negara bagian Mahashtra, Goa, Karnataka dan Gujarat.
Industri film India juga berada dalam tekanan untuk memecat aktor dan penyanyi Pakistan. Pada September, kepanjangan tangan partai nasionalis Hindu, Shiv Sena, di Maharashtra memberikan waktu 48 jam bagi aktor Pakistan, Fawad Khan dan Mahira Khan untuk meninggalkan negeri itu.
Adapun respons para artis India berbeda-beda. Priyanka Chopra mengatakan para aktor diperlakukan tidak adil. Sedangkan Ajay Devgn mendukung larangan sebagai solidaritas terhadap tentara India. Aktor terkenal India, Salman Khan menekankan pentingnya membedakan pekerja asing dengan teroris.
QUARTZ|TRIBUNE EXPRESS|YON DEMA