TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta masyarakat menghindari isu suku, agama, ras, dan antar golongan dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Ia meminta masyarakat untuk menghormati setiap calon yang bakal bersaing dalam pilkada tersebut.
"Mari kita saling menghormati semuanya, menunggu KPU, siapa yang sudah disahkan sebagai calon, silahkan maju, silahkan kampanye," kata Said setelah menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Monas, Jakarta, Sabtu 22 Oktober 2016.
Baca:
2 Tahun Jokowi-JK, Indef: Inflasi dan Daya Beli Rendah
Demokrat Keberatan SBY Diperiksa Jaksa soal Kematian Munir
Selain itu, Said juga mengatakan NU tidak bakal ikut berpolitik dalam pilkada. Namun ia memastikan bakal mengawal pilkada terkait potensi kampanye dengan isu SARA tersebut. "NU tak ada kaitan dengan politik. NU selalu dari dulu dan seterusnya akan berjuang agar isu SARA idak muncul," kata Said.
Situasi politik di ibukota siap bergeliat menjelang masa kampanye pilkada. KPU DKI Jakarta pun telah selesai memverifikasi bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022. Ketua KPU DKI, Sumarno, mengatakan, pengumuman penetapan calon gubernur dan wakilnya akan digelar Senin, 24 Oktober 2016.
Pengumuman bakal digelar di Balai Sudirman, Jakarta. Tiga pasangan calon yang mendaftar ikut Pemilihan Gubernur DKI turut diundang. Mereka adalah adalah pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Syaiful Hidayat, pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno, dan Agus Yudhoyono Harimurti - Sylviana Murni.
ARKHELAUS W