TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tak kenal sosok Merida, Pocahontas, atau bahkan Putri Elza? Saya yakin banyak orang mengenal tokoh putri ini, termasuk anak-anak Indonesia.
Menerawang Masa Depan Profesi Chef
Tapi berapa banyak orang yang tahu akan Ratu Shima? Ratu yang pernah memimpin salah satu kerajaan di Nusantara ini juga memiliki sifat-sifat yang patut dijadikan panutan anak-anak seperti halnya putri maupun tokoh-tokoh Disney tersebut. Lalu siapa itu Shima?
“Cerita tentang Ratu Shima memang agak sulit ditemukan. Satu-satunya catatan yang kami temukan salah dari berita catatan Cina,” ujar ahli arkeologi dan epigrafi Pusat Arkeologi Nasional, Titi Surti Nastiti saat ditemui dalam acara Bincang-Bincang Budaya di Museum Tekstil, Jakarta Barat, Kamis, 20 Oktober 2016.
Dia bercerita, menurut catatan Cina tersebut Ratu Shima hidup pada abad ke-7. Ia memimpin sebuah kerajaan yang bernama Kalingga atau Ho-Ling (menurut berita catatan Cina) yang diperkirakan ada di antara Jepara dan Pekalongan.
Ratu Shima mungkin saja tak sepopuler Gayatri atau para pemimpin wanita Nusantara lainnya, tapi faktanya Shima merupakan pemimpin wanita pertama di tanah Jawa. “Menurut catatan Cina tersebut, Ratu Shima adalah ratu yang bijaksana, jujur, adil dan tegas,” lanjut Titi.
Dalam catatan Cinta tersebut digambarkan sikap adil Ratu Shima. “Dengan adil ia menghukum putranya yang berbuat salah,” katanya. Saat itu Shima dengan adil memotong jemari tangan putranya tersebut.
Menariknya meskipun belum ada bukti peninggalan fisik kerajaan ini, penggagas, sutradara sekaligus penulis naskah Pertunjukkan Shima Putut Budi Santoso menyebutkan saat itu ditemukan sikap saling menghargai dan toleransi di kerajaan ini. “Ada satu yang kita ambil pada saat kepemimpiman Shima yaitu pluralsisme dan toleransi beragama. Berbeda dengan konflik yang terjadi di kerajaan Majapahit misalnya, sudah banyak konflik dan perang,” katanya.
Untuk memperkenalkan sosok Ratu Shima khususnya agar nantinya bisa menjadi panutan bagi anak-anak, Putut menggagas Pameran Pertunjukkan Shima yang telah dilakukan pada 2014 ini. “Kami memamerkan batik, perhiasan, dokumentasi foto yang menjadi produk turunan pertunjukkan itu,” kata Putut. Pameran terbuka untuk umum di Museum Tekstil, Jakarta Barat.
DINI TEJA
Berita hari ini:
Cara Atasi Dampak Kurang Tidur
Trik Mix and Match Sepatu Favorit
Tidak Ketagihan Jangan Bayar di Restoran Kambing Bakar Cairo