Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Kesalahan Saat Memberi Makan Anak

Editor

Sandra

image-gnews
Ilustrasi anak tidak mau makan. shutterstock.com
Ilustrasi anak tidak mau makan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di era media sosial ini, para ibu berlomba menampilkan cara memberi makan terbaik untuk anak mereka. Ada yang menggunakan metode baby lead weaning atau membiarkan bayi memakan sendiri makanannya. Ada pula yang memamerkan aneka kreasi pure buah dan sayuran untuk menu makanan si kecil. Tak lupa, foto si anak yang sedang lahap menghabiskan semangkuk makanannya. Di sisi lain, ada ibu-ibu yang hanya bisa menatap iri karena anak-anak mereka mengalami GTM atau gerakan tutup mulut.

GTM bisa terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya karena kesalahan cara memberi makan. Apalagi, banyak beredar mitos soal makanan anak di kalangan ibu. Sebagai panduan, kenalilah lima kesalahan umum dalam memberi makan anak.

Kesalahan #1: anak harus makan sampai habis
Tidak perlu! Apalagi sampai memaksakan dengan segala cara agar makanan masuk ke dalam mulut. Pemaksaan hanya akan menimbulkan trauma. Bagaimana pun Anda harus membuat acara makan menyenangkan bagi anak. Biarkan anak makan sampai ia merasa cukup. Fokusnya memberikan makanan sehat. “Peran ibu adalah menyediakan makanan sehat untuk dipilih anak, tetapi mereka tidak harus menentukan seberapa banyak porsi yang harus dihabiskan anak,” catat Maggie Moon, RD, ahli gizi sekaligus penulis buku The Elimination Diet Workbook yang berbasis di Los Angeles.

Kesalahan #2: sayuran harus disembunyikan
Bisa saja, jika tujuan Anda hanya membuat anak makan sayur. Namun jika terus disembunyikan, anak tidak akan pernah tertarik pada sayuran. Buatlah anak tertarik pada sayuran dengan menampilkannya dengan cara unik. Anda bisa meniru bento box atau kotak bekal makan ala orang Jepang yang mengkreasikan sayuran dengan bentuk yang menarik. Jangan lupa, ceritakan khasiat masing-masing sayuran bagi kesehatan agar anak makin penasaran.

Kesalahan #3: makanan anak harus “kid-friendly”
Ketika anak sudah memasuki 1 tahun, Anda tidak perlu lagi menyiapkan pure dan makanan bebas gula garam. Anak sudah harus mulai belajar soal rasa dan tekstur makanan. Masaklah satu masakan untuk keluarga. “Anak-anak saya makan apa yang saya makan. Saya memasak satu menu masakan untuk sekeluarga,” bilang Kathy Siegel, RD, konsultan komunikasi nutrisi yang memperoleh gelar Magister Komunikasi Kesehatan dari Universitas Boston. Kathy menyarankan ibu agar tidak melulu memasak makanan seperti nugget ayam, brokoli kukus, atau makaroni dan keju berulang-ulang khusus untuk anak. Biarkan anak bereksplorasi dengan rasa dari aneka masakan, agar ia semakin menikmati sensasi makan.

Kesalahan #4: bayi hanya melahap makanan yang diblender
Bayi harus melewati periode belajar mengunyah sebelum usia 1 tahun. Jika terus diberikan makanan halus, periode belajar mengunyah bisa terlewat dan terbawa hingga dewasa. Ada, lo anak tetangga kami yang sudah masuk TK tetapi belum bisa mengunyah. Untuk menghindarinya, tingkatkanlah tekstur makanan anak secara berkala, mulai dari bubur saring, bubur, nasi halus, hingga nasi biasa. Perkenalkan sebanyak mungkin rasa dan tekstur makanan kepada bayi yang baru belajar makan, agar mereka mudah beradaptasi dengan rasa makanan ketika dewasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesalahan #5: sebaiknya mengonsumsi buah dalam bentuk jus
Jus memang lebih mudah dikonsumsi anak, terutama bayi. Namun untuk memaksimalkan gizi dari buah, berikanlah buah potong pada anak. Jus buah mengandung lebih banyak kalori dan menyusutkan kandungan serat pada buah. Sebagai perbandingan, dalam satu buah apel ukuran sedang terkandung 4,4 gram serat, 19 gram gula, dan 95 kalori. Sementara dalam satu cangkir jus apel terdapat 0,5 gram serat, 24 gram gula, dan 114 kalori. Berikanlah jus hanya sebagai variasi agar anak tidak bosan. Lagi pula, anak biasanya senang menggigit-gigit buah sebagai pengganti teether ketika gusinya gatal karena tumbuh gigi.

TABLOIDBINTANG

Baca juga:
Batuk? Atasi dengan Obat Batuk Buatan Sendiri
Profesi dengan Tingkat Stress yang Super
Stephanie Kurlow Balerina Berhijab Perjuangkan Hak Minoritas

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

50 hari lalu

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

50 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.