TEMPO.CO, Jakarta - Motif kuda lumping menjadi fokus utama rancangan Lenny Agustin di Jakarta Fashion Week (JFW) 2017. Kuda lumping adalah salah satu keunikan batik Kediri yang menarik perhatian Lenny. “Biasanya motifnya kecil, tapi saya buat ekstra-besar,” ujarnya.
Sesuai dengan ciri khasnya yang penuh warna, busana yang ia tampilkan tidak lepas dari nuansa ceria, seperti fuschia, kuning, merah, biru muda, oranye, dan jingga. Kuda lumping tidak hanya muncul sebagai motif dalam busana, tapi juga dibentuk dari variasi kain dengan warna dan corak bervariasi.
Kuda lumping berubah menjadi bagian dari hiasan dada yang menyambung dengan lengan baju atau justru menjadi rompi. Lenny juga memadukan katun dengan poliester dan denim berwarna-warni menjadi celana panjang, dress mini, atasan dan rok lipit.
Selain Lenny, perancang Hannie Hananto mengangkat kekayaan kain Kediri. Bedanya, dia memilih tenun Kediri yang warnanya dibuat lebih monokrom. Dengan tema “Wajik dan Garis”, Hannie menciptakan busana dengan motif-motif geometris dalam 24 koleksi.
ANTARA
Baca juga:
Jalan Terang Abineri Ang untuk Para Desainer Muda
Koleksi Busana Muslim di Jakarta Fashion Week 2017
Giliran Etnik Unik Unjuk Gigi di Jakarta Fashion Week 2017