TEMPO.CO, Jakarta - Produk alat kesehatan buatan Indonesia meraup transaksi potensial senilai US$ 1,3 juta atau sekitar Rp 16,94 miliar dalam pameran Medic West Africa 2016. Kementerian Perdagangan memfasilitasi enam perusahaan dalam pameran di Lagos, Nigeria ini untuk memperbanyak ekspor ke pasar-pasar non-tradisional.
Prospek transaksi terbesar dalam pameran itu diraih oleh Shamrock Manufacturing
Corpora yang sarung tangan latex produksinya diminati oleh yang diminati oleh 70 perusahaan di Nigeria dan Ghana. "Nilai transaksi potensialnya mencapai US$ 650 ribu atau sekitar Rp 8,7 miliar,” kata Kepala Indonesia Trade and Promotion Center Lagos, Nino Wawan Setiawan melalui surat elektronik, Kamis 27 Oktober 2016.
Selain itu, lima perusahaan Indonesia lain yang turut dalam pameran ini adalah CV Beauty Kasatama yang memproduksi masker, penutup kepala, dan gaun bedah; PT Sugih Instrumendo Abadi membawa alat ukur tekanan darah dan stetoskop spektrum; PT Oneject Indonesia dengan aneka jenis jarum suntik; PT Arista Latindo yang memproduksi sarung tangan bedah serta Mensa yang memproduksi obat-obatan.
Medic West Africa nd Medlab West Africa Exhibition 2016 merupakan pameran alat-alat dan produk kesehatan terbesar di Afrika Barat. Setiap tahunnya, pameran ini menghadirkan sekitar 200 ekshibitor dari 30 negara. Tahun ini, diperkiraan 7.500 orang mengunjungi pameran ini.
Selama 20 tahun terakhir, ekspor obat-obatan Indonesia ke negara-negara Afrika Barat menunjukkan peningkatan signifikan. Beberapa perusahaan farmasi Indonesia yang telah melakukan ekspor adalah Kalbe Farma, Biofarma, Tempo Scan Pasific, Dexa Medica, Menjangan Sakti, Haduo Herbatic, dan Sanbe Farma.
Jumlah populasi Nigeria mencapai 181,5 juta jiwa atau sebesar 58,8 persen dari total populasi di Afrika Barat yang sebesar 301,5 juta jiwa. Pendapatan per kapita Nigeria merupakan yang terbesar di Afrika Barat dan terbesar ketiga di Afrika setelah Mesir dan Afrika Selatan. Dengan demikian, Nigeria merupakan pasar terbesar di Afrika Barat, terutama untuk barang-barang konsumsi dan farmasi.
PINGIT ARIA