TEMPO.CO, Jakarta - Beras merah secara genetik berbeda dengan beras putih. Beras merah mengandung antosianin yang mempunyai sifat anti-oksidan, anti-kanker, anti-hipertensi, dan anti-hiperglikemik.
Anye, Label Fashion Agnes Monica
Beras merah kaya akan serat, mempunyai banyak manfaat untuk tubuh. Beras ini dapat menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, gejala penyakit jantung dan risiko kanker.
Seringkali saat mengkonsumsi beras merah masih terasa keras, sehingga kurang nikmat. Padahal, mungkin saja ini disebabkan cara mengolahnya yang kurang tepat.
Pakar kuliner Indonesia, Bondan Winarno menjelaskan, tekstur beras merah memang berbeda dengan beras putih. Saat dimasak dalam takaran air yang sama, tekstur beras merah akan lebih keras dibanding beras putih.
Sebab itu, beras merah perlu ditakar dengan ukuran yang tepat dicampur dengan beras putih agar teksturnya pulen dan nikmat disantap. "Masak beras merah itu beda dan susah. Kalau belum terbiasa sebaiknya harus dicampur beras merah dan beras putih, takaran yang pas itu sekira 2:1, sehingga hasilnya beras merah lebih enak dimakan," ujar Bondan di Jakarta.
Dengan takaran tersebut, Anda yang belum terbiasa dengan serat dan tekstur beras merah, dapat menikmatinya dengan enak. Nah, Anda dapat mencoba cara ini saat mengolah beras merah menjadi nasi. "Kalau saya kan sudah terbiasa dengan tekstur beras merah yang agak keras, jadi enggak usah dicampur pun tetap enak. Namun kalau baru memulai konsumsi beras merah, baiknya dicampur seperti ini agar tetap enak," ucapnya.
TABLOIDBINTANG
Berita lainnya:
Mengukur Porsi Makan dari Telapak Tangan
Manfaat Kol Merah, dari Cegah Kanker sampai Bikin Langsing
Meracik Minuman dari Madu yang Ampuh Mengusir Pilek