TEMPO.CO, Subang - Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mendirikan 49 Pusat Layanan Usaha Terpadu (Plut) untuk meningkatkan kualitas produk koperasi usaha kecil dan menengah (KUKM) di daerah. Menteri Koperasi dan UMKM, Anak Agung Gede Puspayoga mengatakan kualitas produk usaha kecil di setiap daerah, terutama untuk produk olahannya, tak kalah dengan produk modern di perkotaan.
"Kekurangan hanya dari sisi desain kemasan saja," ujar Puspayoga saat mersmikan Pusat Layanan Usaha Terpadu UMKM di Subang, Jawa Barat, Kamis, 27 Oktober 2016,
Soal lain yang masih harus diperhatikan adalah kuantitas produk. Sebab ketika banyak pesanan, biasanya produsen UKM selalu kedodoran.
Untuk mengatasi sejumlah kelemahan produk UKM itu, Kementerian Koperasi berencana melakukan sejumlah pelatihan. Tujuannya agar semua produk usaha kecil bisa lebih kompetitif bahkan mampu mengalahkan produk olahan kota dan mancanegara.
Puspayoga menegaskan, pelaku usaha kecil tidak harus takut menghadapi persaingan bebas terutama pasar bebas ASEAN. Sebab itu adalah kenyataan yang harus dihadapi.
Saat para pelaku usaha kecil bisa konsisten menjaga dan terus meningkatkan kualitas dan produktifitas, dipastikan akan bisa menjadi pemenangnya.
Plt Bupati Subang, Imas Aryumningsih, mengatakan produk usaha kecil di Subang, sudah bisa bersaing di pasaran, terutama untuk kerajinan tangan dan dan kuliner. Produk yang paling diminati di pasaran adalah lukisan dan ukiran solder.
"Soal upaya meningkatkan kualitas kemasan dan volume produksi usaha kecil, kami sudah menempatkan enam konsultan di Plut," kata Imas.
Ia optimistis, produk UKM Subang bisa bersaing bukan saja di level lokal, regional dan nasional, tetapi juga internasional.
Imas juga menjamin bahwa produk UKM yang dijajakan harganya dipastikan akan lebih murah ketimbang di pasaran. "Itu pasti," ujar Imas.
NANANG SUTISNA