TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat langit dan pecinta astronomi Senin malam, 14 November 2016, menyaksikan supermoon terbesar dan terdekat di abad ini. Para ahli mengatakan bulan pada saat itu akan menjadi paling terang dan terdekat dari Bumi sejak 1948.
Supermoon terakhir terjadi di pertengahan Oktober 2016. Namun para ahli menjelaskan supermoon pada 14 November 2016 adalah sesuatu yang spesial karena menjadi "Supermoon Ekstra." Fenomena astronomi serupa berikutnya akan terjadi pada 2034.
Istilah supermoon berasal dari astronomi istilah "Perigee Full Moon". Ini terjadi saat Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi. "Ketika bulan dekat cakrawala, bisa terlihat besar secara tidak wajar bila dilihat melalui pohon, bangunan, atau obyek latar depan lainnya," kata NASA baru-baru ini.
Baca:
Jangan Lewatkan, Malam Ini Ada Fenomena Supermoon
Bagaimana Supermoon Terjadi dan Kapan Bisa Dilihat?
Supermoon adalah bulan penuh yang lebih dekat ke Bumi daripada biasanya. Estimasi menunjukkan bulan bisa muncul sampai 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari rata-rata bulan purnama pada fenomena astronomi. Supermoon 2016 akan mencapai fase penuh pada tanggal 14 November pada pukul 13.52 UTC/GMT (20.52 WIB).
Bulan penuh dapat memprovokasi kehidupan masyarakat. Hal ini sering terjadi beberapa minggu sebelum peristiwa supermoon. Pengaruh itu bisa tentang hubungan, pengalaman, atau faktor internal. Beberapa orang mengikuti kalender supermoon karena bisa mewakili masa perubahan, penyesuaian, atau peningkatan kesadaran.
Beberapa mitos atau cerita kuno juga mengaitkan gerhana bulan dengan hal romantis. Orang-orang Tlingit dari pantai barat laut Pacifik Amerika Utara mengatakan bahwa gerhana terjadi ketika matahari dan istrinya, bulan, memerlukan beberapa waktu untuk menyendiri (dalam gelap).
Baca Juga
Bom Samarinda: Kisah Anggiat Menyelamatkan Intan yang Malang
Pengakuan Tukul Arwana Soal Nikah Siri dengan Meggie Diaz
Baca: Dan orang-orang Hupa...