TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pergantian musim dan tahun, beberapa pesohor mulai mengambil ancang-ancang merilis parfum anyar. Beberapa selebritas setia dengan karakter wewangian yang sudah menjadi identitas mereka. Sedangkan yang lainnya mengeksplorasi wewangian yang berbeda.
Di Indonesia, Rossa sudah bersiap-siap dengan Rossa Eau de Parfum batch kedua, setelah sukses menjual 15 ribu botol parfum di batch pertama. Penyanyi bernama lengkap Sri Rossa Roslina Handayani itu mengeluarkan tiga varian wewangian yang sama dengan gelombang pertama. Ketiganya adalah My Love, My Life, dan My Music, yang dijual dengan harga Rp 349.800 per botol.
Karakter wangi ketiganya, menurut Rossa, saat peluncuran parfum tersebut pada pekan lalu, sangat dekat dengan selera orang Indonesia. "Kebanyakan konsumen Indonesia suka dengan wangi-wangian bunga," katanya. Karena itu, semerbak aroma bunga tetap kentara pada varian parfumnya yang paling unisex: My Music.
Ahli wewangian dari Firmenich Fragrance House, Clara Tri, mengatakan ada sedikit pergeseran selera indra pembau orang Indonesia. Pembeli yang biasanya menyukai aroma klasik kini bergerak ke arah vanila, praline, dan red fruits. Tiga wewangian itu menawarkan sensasi yang kompleks karena pengalaman indra pengecap turut bermain.
Meski parfum identik dengan perempuan, bukan berarti wangi-wangian untuk kaum Adam tak berkembang. Clara menuturkan aroma gourmand fruity yang memiliki notes (komposisi aroma) unik akan mendominasi parfum para pria. Wangi-wangian nanas, mangga, kelapa, dan plum berpeluang memberikan warna baru untuk melengkapi penampilan pria. Walau demikian, aroma classic woody tetap akan diminati.
Clara memperkirakan wangi-wangian parfum perempuan akan didominasi aroma bunga mawar, iris, dan peony. "Feminin dengan notes yang ringan," ujarnya. Sebelumnya, wewangian mix berries dan flowery merajai pasar.
DINI PRAMITA