TEMPO.CO, Mataram - Aksi Clean Up Rinjani (CUR) yang berlangsung dua hari, 10–11 Desember 2016, di dua titik pintu pendakian Gunung Rinjani mengumpulkan 114 karung sampah yang ditinggalkan para pendaki.
Jika satu karung rata-rata sepuluh kilogram, berarti kesemuanya mencapai 1,14 ton.
Di pintu pendakian Sembalun, dari 40 karung, 23 karung memiliki berat 396 kilogram dan yang belum ditimbang 17 karung. Sedangkan di pintu pendakian Senaru diperoleh 74 karung, 69 karung setelah ditimbang seberat 241,56 kilogram dan yang belum ditimbang lima karung.
"Yang belum ditimbang belum diturunkan dari pos Plawangan karena terhalang hujan," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Agus Budi Santosa kepada Tempo, Senin, 12 Desember 2016.
Pada Sabtu, 10 Desember 2016, pukul 07.00 WIT, 425 relawan Clean Up Rinjani dari sepuluh komunitas pencinta alam, TNI, Polri, dan pegawai negeri sipil dilepas Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Amin untuk bersih-bersih sampah yang ditinggalkan para pendaki di pos Plawangan.
Mereka, yang terbanyak berasal dari Pos Pendakian Sembalun dan 120 orang dari Pos Pendakian Senaru, ditargetkan bisa membersihkan sampah di Plawangan Sembalun dan Plawangan Senaru. Masing-masing relawan diberikan penggaruk sampah, sapu lidi, dan karung untuk membawa turun sampah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh. Faozal mengatakan pembersihan sampah ini dilakukan setelah melihat kondisi tumpukan sampah yang sangat memprihatinkan. "April mendatang juga akan diulang lagi sebelum pendakian dibuka," ujarnya.
Rencananya, memasuki musim hujan seperti tahun sebelumnya, pendakian akan ditutup kembali demi keselamatan pendaki. Rutin setiap Januari–Maret jalur pendakian ditutup, dan dibuka kembali pada 1 April 2017.
Walaupun belum sebulan dibuka, pendakian telah ditutup akibat letusan anak Gunung Baru Jari. "Hujan angin, petir, dan badai mengkhawatirkan," ucap Faozal.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Amin menyambut baik kegiatan Clean Up Rinjani. "Sekaligus meneguhkan Global Geopark Rinjani sebagai salah satu kelas dunia,’’ ucapnya.
Selama ini, April–Desember 2016, jumlah pendaki yang menuju puncak Rinjani mencapai 89 ribu atau lebih banyak dari 2015 yang jumlahnya mencapai 69 ribu pendaki. "Yang mengesankan, jumlah pendaki asingnya mencapai 42,69 persen," katanya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat juga menyelesaikan pembangunan kamar mandi dan toilet umum di Sembalun dan Senaru untuk kebutuhan para pendaki.
Pembangunan itu merupakan bagian dari 38 unit kamar mandi dan toilet umum di 12 lokasi destinasi yang dibenahi dengan biaya Rp 7 miliar tersebar di Pulau Lombok. "Ini demi kenyamanan wisatawan," ujarnya.
SUPRIYANTHO KHAFID
Baca:
Kebun Raya Bogor Masuki 2 Abad, LIPI Beber Hasil Penelitian
Microsoft Latih Komputasi Awan Ribuan Guru Jawa Tengah
2 Ponsel Android Nokia Pertama 2017, Ini Spesifikasinya