Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Rebutan, Makam Tan Malaka Mulai Diperbaiki

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Tiga seniman melakukan aksi teatrikal di makam Tan Malaka Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Rabu 23 November 2016. Aksi ini dilakukan untuk mempertahankan makam Tan Malaka agar tak dipindah ke Sumatera Barat. Tempo/Hari Tri Wasono
Tiga seniman melakukan aksi teatrikal di makam Tan Malaka Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Rabu 23 November 2016. Aksi ini dilakukan untuk mempertahankan makam Tan Malaka agar tak dipindah ke Sumatera Barat. Tempo/Hari Tri Wasono
Iklan

TEMPO.CO, Kediri -Pemerintah Kabupaten Kediri mulai memperbaiki makam pahlawan kemerdekaan Tan Malaka di lereng Gunung Wilis. Makam tersebut juga mulai didatangi peziarah setelah hendak diboyong ke Sumatera Barat oleh Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. 

Usai kedatangan Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan bersama ahli waris Tan Malaka dan sesepuh adat ke Kediri akhir Desember 2016 lalu, diam-diam Pemerintah Kabupaten Kediri mulai membangun jalan menuju makam Tan Malaka di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Sebuah anak tangga dari semen didirikan untuk memudahkan peziarah mendatangi makam yang berada di lembah lereng Wilis. 

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri Eko Setiono mengatakan pembangunan anak tangga ini menggantikan jalan setapak yang terjal dan licin yang menghubungkan jalan desa dengan makam. Sebelumnya jalur itu kerap membuat peziarah tergelincir dan jatuh di tengah tingginya ilalang liar. “Pemerintah desa yang membangun anak tangga itu,” kata Eko, Senin 2 Januari 2017.

Keberadaan anak tangga itu memang memudahkan para peziarah. Sejak didirikan pertengahan Desember lalu, sejumlah peziarah mulai berdatangan dengan fasilitas jalan yang baru tersebut. Selain itu, kedatangan para peziarah dan wisawatan ini turut terpicu oleh kabar perebutan makam antara Pemerintah Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. 

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kediri Haris Setiawan mengatakan saat ini masing-masing pihak telah menyiapkan tim khusus untuk melakukan perundingan. Pembentukan tim ini disepakati usai kedatangan Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan ke kantor Wakil Bupati Kediri Masykuri Iksan beberapa waktu lalu. “Kami sepakat membentuk tim untuk berunding,” kata Haris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai awalan, tim tidak akan langsung membahas boleh tidaknya pemindahan jenasah Tan Malaka seperti keinginan Pemerintah Limapuluh Kota. Menurut Haris, agenda pertama yang dibicarakan adalah mencari landasan hukum atas pemindahan makam pahlawan terlebih dahulu. Payung hukum itu yang akan menjadi dasar melakukan negosiasi dengan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. “Jadi belum sampai boleh tidaknya dipindah,” tegasnya.

Di Kediri sendiri masyarakat setempat mulai menunjukkan sikap untuk mempertahankan keberadaan makam Tan Malaka. Bahkan warga Desa Selopanggung sudah menganggap makam tersebut sebagai leluhur mereka karena bersanding dengan makam pendiri desa sejak puluhan tahun silam. Mereka meminta Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dan keluarga Tan Malaka mempercayakan perawatan makam kepada masyarakat Kediri. 

Kepala Desa Selopanggung Waji mengatakan pemerintah desa akan menjadikan makam tersebut sebagai kawasan wisata sejarah. Karena itu sebagai awalan dirinya membangun anak tangga menuju makam untuk memudahkan para peziarah. Ke depan jalan desa yang masih becek bercampur tanah liat akan diperbaiki sebagai bentuk keseriusan merawat makam Tan Malaka yang gugur di desa mereka. “Makam itu akan kami pertahankan,” katanya.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

7 Juli 2023

Deretan rak buku yang bisa dibaca oleh pengunjung di Perpustakaan C20 Jalan Dr Cipto Nomor 22, Surabaya. TEMPO/Yolanda Agne
15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

Delapan tahun lalu, sekelompok orang memaksa diskusi Tan Malaka di Perpustakaan C20 dihentikan. Ini profil perpustakaan independen bertahan 15 tahun.


7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

6 Juni 2023

Jenderal Ahmad Yani. Wikipedia
7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

Jenderal Ahmad Yani hingga Pattimura, termasuk ayah Gus Dur lahir di bulan Juni. Siapa lagi pahlawan nasional kelahiran Juni?


Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

2 Juni 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

Sebagai Bapak Republik Indonesia, Tan Malaka memberikan sumbangsih dalam pemikiran untuk dasar negara dan pemikiran lainnya.


Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

2 Juni 2023

Tan Malaka. id.wikipedia.org
Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

Tan Malaka salah satu tokoh pejuang kemerdekaan. Sayangnya peninggalan bersejarah yang berkaitan dengannya kurang diperhatikan.


Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

28 April 2023

Rumah kelahiran Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

Rumah gadang berwarna merah dengan lima gonjong itu merupakan rumah kelahiran Tan Malaka yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 21 Februari 2008.


Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.


Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

19 Agustus 2022

Mohammad Hatta (tengah) di Brussels tahun 1927. Wikipedia
Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

Para pahlawan Indonesia ini melawat dengan tujuan besar: sekolah untuk belajar bagaimana melepaskan diri dari penjajahan.


Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

3 Juli 2022

Sukarno dan Soeharto
Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

Letkol Soeharto ditugasi menangkap Jenderal Soedarsono, dari pergerakan Persatuan Perjuangan, dalang kudeta yang tak puas ke PM Sutan Sjahrir.


Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

17 Agustus 2021

Tokoh peristiwa Rengasdengklok, Soekarni Kartodiwirjo besama putrinya Emalia Iragilati dan istrinya, Nursijar Machmoed - Foto. dok. Emalia Iragilati
Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

Emalia Iragilari Sukarni-Lukman merupakan putri bungsu Soekarni Kartodiwirjo. Ia mengenang perjuangan ayahnya di masa kemerdekaan itu.


17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

16 Agustus 2021

Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

Hari Kemerdekaan 17 Agustus, taklepas dari kiprah para pahlawan nasional. Kita mengenal kata-kata bijak hasil buah pikir mereka.