TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi mengambil sampel air Kali Bekasi untuk diteliti. Hal ini dilakukan menyusul pencemaran air di sungai itu yang berujung pada penghentian produksi air bersih di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot milik pemerintah setempat.
“Kami mengambil contoh air di tujuh titik sepanjang Kali Bekasi,” kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi Supandi Budiman, Selasa, 3 Januari 2017. Menurut dia, pengambilan contoh itu dilakukan mulai Bendung Kali Bekasi di Jalan Madnuin Hasibuan hingga perbatasan Kota Bekasi dengan Kabupaten Bogor di kawasan Bantargebang.
Menurut Supandi, air yang diambil tersebut kini masih dalam pengujian di laboratorium. Pengujian tersebut, ujar dia, untuk mengetahui kandungan zat berbahaya yang bercampur air. “Air tak bisa diproduksi karena mengandung zat berbahaya di atas standar baku,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya bersama dengan dinas tenaga kerja, camat, dan lurah melakukan penyisiran terhadap perusahaan yang berada di bantaran Kali Bekasi. Langkah tersebut untuk mencari tahu perusahaan mana yang menghasilkan limbah cair dan membuang limbahnya ke kali.
Direktur Teknik PDAM Tirta Patriot Cecep Ahmadi mengatakan masalah air baku sudah diselesaikan dengan cara mengambil air dari Kali Malang atau Saluran Tarum Barat. Sedangkan aliran dari Kali Bekasi ditutup total. “Ada sodetan yang dibangun sejak tahun lalu, kini sudah bisa difungsikan,” katanya.
Cecep mengatakan produksi air untuk 26.300 pelanggan perusahaan di wilayah Kecamatan Bekasi Utara, Bekasi Barat, dan Medansatria sempat dihentikan. Namun ia memastikan perusahaan melakukan produksi lagi pada sore hari ini. “Kami meminta maaf kepada pelanggan,” ujarnya.
Selain mengganggu produksi air bersih, pencemaran itu mengakibatkan ikan yang ada di saluran irigasi Rawatembaga mabuk. Ikan berbagai jenis terlihat kelimpungan naik ke permukaan. Warga sekitar pun ramai-ramai turun ke kali untuk menangkap ikan.
ADI WARSONO