TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membantah adanya jutaan juta tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang bekerja di Indonesia secara ilegal. Luhut menanggapi pemberitaan yang menyebut ada sekitar 10 juta tenaga kerja asal Cina yang mencari nafkah di Indonesia tanpa izin.
"Soal buruh Cina, atau workers itu tidak ada, sama sekali tidak benar. Kami punya datanya," kata Luhut saat menggelar konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Senin, 9 Januari 2017.
Baca : TKI Ilegal asal NTT Tahun Ini Turun 60 Persen
Luhut menantang adu data dengan mereka yang menyebut ada 10 juta tenaga kerja asal Cina di Indonesia. "Berkali-kali saya sudah sampaikan kepada Anda, kalau Anda punya data, ya sampaikan. Tapi jangan pakai perasaan, karena data yang bicara," ucapnya.
Bahkan untuk melacak keberadaan tenaga kerja asal Cina ilegal itu, Luhut mengirim tim kerja ke wilayah yang diduga mempekerjakan tenaga asing seperti di wilayah Morowali, dan di pabrik semen Merah Putih. "Kami kirim tim, tanya ke Polda. Memang betul awal-awal banyak buruh Cina lebih banyak. Tapi setelah proyek selesai pada umumnya mereka pulang," katanya.
Baca : KPK: Duit Pemerasan TKI Mengalir ke Pejabat Kementerian
Menurut Luhut, wajar jika banyak buruh Cina yang dipekerjakan di Indonesia, karena lebih banyak dibutuhkan untuk transfer teknologi baru, yang kebanyakan belum diterapkan di Indonesia.
Sebelumnya, terjadi isu terkait dengan jumlah tenaga kerja asing terutama asal Cina yang masuk ke Indonesia. Ada yang mengatakan jumlah mereka mencapai 10 juta orang. Namun kemudian Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan, Hery Sudarmanto membantahnya.
Baca : RI Negara Terbesar Ketiga Dunia Pemasok Buruh Maritim
Hery mengatakan, jumlah tenaga kerja asing yang terdaftar di Kementerian Tenaga Kerja khusus dari Cina sebanyak 21.271, mereka adalah orang yang telah mengajukan perijinan. Cina merupakan negara yang memang paling banyak mengirimkan tenaga kerjanya ke Indonesia. Adapun peringkat kedua diduduki oleh Jepang dengan junlah tenaga kerja sekitar 12.490 orang. Merrka paling banyak dipekerjakan si sektor perdagangan dan jasa.
Dari hasil sidak yang dilakukan tahun lalu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri mengatakan Kementeriannya telah memulangkan sekitar 600 tenaga asing yang tidak memiliki izin resmi di Indonesia.
DESTRIANITA