TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto memiliki sejumlah target terkait perbaikan di TNI AU. Salah satunya adalah mewujudkan zero accident (tanpa kecelakaan) dalam hal penerbangan di TNI.
"Kecelakaan bisa dihindari. Hal itu adalah tanggung jawab kami semua (di TNI AU), dari tataran bawah hingga atas," ujar Hadi seusai upacara pelantikan di Istana Kepresidenan, Rabu, 18 Januari 2017.
Baca: Pangkat Jadi Marsekal, Hadi Tjahjanto Resmi KASAU
Di tahun 2016, setidaknya ada 6 kecelakaan udara yang melibatkan armada milik TNI. Salah satunya, jatuhnya pesawat latih TNI AU jenis Super Tucano di Malang, Jawa Timur, pada Februari 2016. Akibat peristiwa itu, tiga korban tewas yang terdiri atas pilot pesawat dan dua warga sipil.
Contoh lain adalah jatuhnya pesawat Hercules C-130HS milik TNI AU dalam penerbangan ke Wamena, Papua, pada Desember 2016. Pesawat yang membawa 13 kru itu merupakan milik Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur yang pernah dipimpin Hadi Tjahjanto.
Ke depannya, kata Hadi, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan. Langkah pertama adalah memperbaiki manajemen di TNI AU mulai dari manajemen pengadaan barang, manajemen pengarahan, dan manajemen pembinaan pelatihan.
Baca: Resmi Jadi KSAU, INi Perjalanan Karir Hadi Tjahjanto
Dalam hal manajemen pengadaan barang, misalnya, kata dia, perbaikan bisa berupa peningkatan transparansi dalam perencanaan pengadaannya. Dengan begitu, menurut dia, pengadaan alutsista bisa terawasi dengan baik untuk memastikan barang yang diterima sesuai dengan spesifikasinya, kebutuhan, dan kondisinya baru.
Langkah kedua adalah mengevaluasi standar pemeriksaan dan pemeliharaan armada TNI AU yang akan diterbangkan, baik yang tua maupun baru. Ia mengatakan, beberapa kali terjadi situasi di mana teknisi mengatakan pesawat siap terbang di saat sesungguhnya tidak. Hal itu, pada akhirnya, malah menyebabkan kecelakaan pesawat yang seharusnya bisa dihindari.
"Akan saya tekankan pada teknisi, kalau memang siap katakan siap, kalau tidak, jangan bilang siap. Jangan berspekulasi bahwa pesawat itu siap karena nyawa manusia itu sangat mahal," ujarnya. Hadi menambahkan bahwa ia juga akan ikut melakukan proses perencanaan penerbangan baik itu penerbangan latihan maupun penerbangan operasional.
Adapun langkah yang terakhir, kata Hadi, adalah koordinasi dengan tim PPKPU (Panitia Penyidik Kecelakaan Pesawat Udara) tentang kecelakaan-kecelakaan pesawat yang terjadi selama ini. Dengan begitu, ada catatan terkait penyebab kecelakaan selama ini yang bisa menjadi acuan untuk langkah perbaikan penerbangan ke depannya.
"Sebagai langkah koreksi sehingga tidak terjadi kesalahan serupa yang berulang. Jika kita punya manajemen yang baik, niscaya kecelakaan pesawat bisa dihindari," ujar Hadi.
ISTMAN MP
Baca juga:
Jual-Beli Jabatan, Ini Kata Kepala Dinas Pendidikan Klaten
Ambang Batas Naik, Pemerintah Ingin Pemilu Berkualitas