TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menerapkan pantangan untuk beberapa jenis makanan tertentu ketika berdiet. Namun, menurut pengajar kebugaran dan kesehatan, Jansen Ongko, hal seperti itu sebaiknya tidak dilakukan.
"Karena secara psikologis, semakin dilarang, orang akan semakin memberontak dan ketika sekali mencoba makanan yang menjadi pantangan, maka biasanya akan sulit berhenti," tuturnya.
Biasanya, pantangan dilakukan karena makanan tertentu dianggap membawa dampak negatif pada tubuh, misalnya makanan berlemak atau manis.
"Padahal gaya hidup atau pola makan seseoranglah yang membuatnya sakit, bukan makanan. Contohnya, gula akan membawa dampak negatif dalam tubuh ketika tidak digunakan, yakni menumpuk dalam tubuh," katanya.
Selain makanan manis, makanan berlemak pun sebaiknya tidak dihindari. "Karena semakin menghindari makanan berlemak, maka akan semakin tinggi tingkat craving,"jelas Jansen.
Sebaiknya, imbuh Jansen, mengkonsumsi makanan sewajarnya saja. "Tidak usah menghitung kalori secara spesifik, cukup diestimasi saja." Terapkan 80 persen makanan sehat dan sisanya makanan yang diinginkan," ujarnya.
Terakhir, Jansen mengingatkan bahwa penurunan berat badan yang aman dilakukan adalah sekitar 3-5 persen dari berat badan rata-rata per bulan.
Artikel lain:
Coba Pola Diet yang Disepakati Para Ahli
Hitung Kalori Makanan agar Asupan Nutrisi Tak Berlebih
Jurus Supaya Istri Bersemangat Turunkan Berat Badan